Surat Al-Anfal Ayat 30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.

Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam ALLAH PEMILIK RENCANA TERBAIK ALLAH PEMILIK RENCANA TERBAIK بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ALLAH PEMILIK RENCANA TERBAIK >> Di Antara Hikmah dan Rahasia Surat Al Baqarah Ayat 216 و عسى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وهُوَ خَيْرٌ لكَمْ وَعَسى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئا وهو شرٌّ لكم واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ “Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. Al Baqarah 216] Dalam ayat ini ada beberapa hikmah dan rahasia serta maslahat untuk seorang hamba. Karena sesungguhnya jika seorang hamba tahu, bahwa sesuatu yang dibenci itu terkadang membawa sesuatu yang disukai, sebagaimana yang disukai terkadang membawa sesuatu yang dibenci, ia pun tidak akan merasa aman untuk tertimpa sesuatu yang mencelakakan menyertai sesuatu yang menyenangkan. Dan ia pun tidak akan putus asa untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan menyertai sesuatu yang mencelakakan. Ia tidak tahu akibat suatu perkara, karena sesungguhnya Allah ﷻ mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh hamba. Dan ini menumbuhkan pada diri hamba beberapa hal 1. Bahwa tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hamba daripada melakukan perintah Allah ﷻ, walaupun di awalnya terasa berat. Karena seluruh akibatnya adalah kebaikan dan menyenangkan, serta kenikmatan-kenikmatan dan kebahagiaan. Walaupun jiwanya benci, akan tetapi hal itu akan lebih baik dan bermanfaat. Demikian pula tidak ada yang lebih mencelakakan dia daripada melakukan larangan, walaupun jiwanya cenderung dan condong kepadanya. Karena semua akibatnya adalah penderitaan, kesedihan, kejelekan, dan berbagai musibah. Ciri khas orang yang berakal sehat, ia akan bersabar dengan penderitaan sesaat, yang akan berbuah kenikmatan yang besar dan kebaikan yang banyak. Dan ia akan menahan diri dari kenikmatan sesaat yang mengakibatkan kepedihan yang besar dan penderitaan yang berlarut-larut. Adapun pandangan orang yang bodoh itu dangkal, sehingga ia tidak akan melampaui permukaan, dan tidak akan sampai kepada ujung akibatnya. Sementara orang yang berakal lagi cerdas akan senantiasa melihat kepada puncak akibat sesuatu, yang berada di balik tirai permukaannya. Ia pun akan melihat apa yang di balik tirai tersebut berupa akibat-akibat yang baik ataupun yang jelek. Sehingga ia memandang suatu larangan itu bagai makanan lezat yang telah tercampur dengan racun yang mematikan. Setiap kali kelezatannya menggodanya untuk memakannya, maka racunnya menghalanginya untuk memakannya. Ia juga memandang perintah-perintah Allah ﷻ bagai obat yang pahit rasanya, namun mengantarkan kepada kesembuhan dan kesehatan. Maka setiap kali kebenciannya terhadap rasa pahitnya menghalanginya untuk mengonsumsinya, manfaatnyapun akan memerintahkannya untuk mengonsumsinya. Akan tetapi itu semua memerlukan ilmu yang lebih, yang dengannya ia akan mengetahui akibat dari sesuatu. Juga memerlukan kesabaran yang kuat, yang mengokohkan dirinya untuk memikul beban perjalanannya, demi mendapatkan apa yang dia harapkan di pengujung jalan. Kalau ia kehilangan ilmu yang yakin dan kesabaran, maka ia akan terhambat dari memerolehnya. Tetapi bila ilmu yakinnya dan kesabarannya kuat, maka ringan baginya segala beban yang ia pikul, dalam rangka memperoleh kebaikan yang langgeng dan kenikmatan yang abadi. 2. Di antara rahasia ayat ini, bahwa ayat ini menghendaki seorang hamba untuk menyerahkan urusan kepada Zat yang mengetahui akibat segala perkara, serta rida dengan apa yang Ia pilihkan dan takdirkan untuknya, karena dia mengharapkan dari-Nya akibat-akibat yang baik. 3. Bahwa seorang hamba tidak boleh memiliki suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah ﷻ, atau memilih sesuatu yang tidak Allah ﷻ pilih, serta memohon kepada-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang baik untuk dirinya, serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya rida dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya daripada hal ini. 4. Bahwa bila seorang hamba menyerahkan urusan kepada Rabbnya serta rida dengan apa yang Allah ﷻ pilihkan untuk dirinya, Allah taala pun akan mengirimkan bantuan-Nya kepadanya untuk melakukan apa yang Allah ﷻ pilihkan, berupa kekuatan dan tekad serta kesabaran. Juga, Allah taala akan palingkan darinya segala yang memalingkannya darinya, di mana hal itu menjadi penghalang pilihan hamba tersebut untuk dirinya. Allah ﷻ pun akan memerlihatkan kepadanya akibat-akibat baik pilihan-Nya untuk dirinya, yang ia tidak akan mampu mencapainya, walaupun sebagian dari apa yang dia lihat pada pilihannya untuk dirinya. 5. Di antara hikmah ayat ini, bahwa ayat ini membuat lega hamba dari berbagai pikiran yang meletihkan pada berbagai macam pilihan. Juga melegakan kalbunya dari perhitungan-perhitungan dan rencana-rencananya, yang ia terus-menerus naik turun pada tebing-tebingnya. Namun demikian, ia pun tidak mampu keluar atau lepas dari apa yang Allah ﷻ telah takdirkan. Seandainya ia rida dengan pilihan Allah ﷻ, maka takdir akan menghampirinya dalam keadaan ia terpuji dan tersyukuri, serta terkasihi oleh Allah ﷻ. Bila tidak, maka takdir tetap akan berjalan padanya dalam keadaan ia tercela dan tidak mendapatkan kasih sayang-Nya, karena ia bersama pilihannya sendiri. Dan ketika seorang hamba tepat dalam menyerahkan urusan kepada Allah taala dan ridanya kepada-Nya, ia akan diapit oleh kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya dalam menjalani takdir ini. Sehingga ia berada di antara kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya. Kasih sayang-Nya melindunginya dari apa yang ia khawatirkan, dan kelembutan-Nya membuatnya merasa ringan dalam menjalani takdir-Nya. Bila takdir itu terlaksana pada seorang hamba, maka di antara sebab kuatnya tekanan takdir itu pada dirinya adalah usahanya untuk menolaknya. Sehingga bila demikian, tiada yang lebih bermanfaat baginya daripada berserah diri dan melemparkan dirinya di hadapan takdir dalam keadaan terkapar, seolah sebuah mayat. Dan sesungguhnya binatang buas itu tidak akan rela memakan mayat. [Diterjemahkan oleh Qomar ZA dari buku Al-Fawa`id hal. 153-155 – Ibnul Qayyim] Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest Allahpemilikrencanaterbaik bisajadikamumembencisesuatu, padahaliaamatbaikbagimu bisajadikamumenyukaisesuatu padahaliaamatburukbagimu Related Posts
rencanaAllah itu indah Jumat, 12 Desember 2014. kemudian kepala mereka digergaji sampai terbelah menjadi dua akan tetapi itu tidak membuat mereka berpindah dari agamanya. [6] sangat pantas jika jika Rosulullah mengatakan “sebaik-baik masa adalah masaku kemudian setelahnya, kemudian setelahnya.” Kata, makr dalam bahasa Arab menunjukkan langkah atau rencana yang halus dan rahasia. Jika ini untuk tujuan yang baik, itu bagus; dan jika ini untuk tujuan buruk, itu buruk. Itulah mengapa tidak ditulis saiyy … jahat, namun memakai kata makr … bergerak, rencana di … Dan rencana jahat tidak menyerang siapa pun kecuali pelaku – 3543. Wamakaruu wamakarallahu wallahu khairul maakiriin Qs 354 Kata, makr dalam bahasa Arab menunjukkan langkah atau rencana yang halus dan rahasia. Jika ini untuk tujuan yang baik, itu bagus; dan jika ini untuk tujuan buruk, itu buruk. Itulah mengapa pada surat ke 3543 tertulis walaa tahiiqul makrussayyiu illaa biahlih Dan rencana jahat tidak menyerang siapa pun kecuali pelaku. Saiyy … jahat, dirangkai dengan kata makr … bergerak, rencana. Jadi terjemahan yg tepat adalah Wamakaruu wamakarallahu wallahu khairul maakiriin = Orang-orang kafir itu berencana, dan Allah membalas rencana mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembuat rencana. Dalam “Daftar Istilah Islam Inggris – Arab” – Anwer Mahmoud Zanaty MAKR memiliki dua makna Merencanakan, atau merencanakan niat untuk tujuan yang baik Wamakaruu wamakarallahu wallahu khairul maakiriin’ Surat Aali Imran 354. Mereka merencanakan dan Allah merencanakan. Dan Allah adalah yang terbaik dari para perencana .Makara = mereka merencanakan. Makara = Dia = perencanaMakereen = para perencana Bahasa arab mempunyai kata khusus yg berarti tipu-daya, yaitu ghuruur. Dan bila untuk tujuan yang tidak baik maka kata yg dipakai bukanlah makaruu, tapi yamkuruu Al-An`am 23 – وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. Tidak ada kata khairul maakiriin, yg ada adalah لِيَمْكُرُوا = liyamkuruu = tipu daya mereka Al-A`rāf22 – فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ maka syaitan membujuk keduanya untuk memakan buah itu dengan tipu daya. Tidak ada kata khairul maakiriin, yg ada adalah بِغُرُورٍ = bi ghuruurin = tipu daya Jadi kesimpulannya, untuk tipu daya kata yang dipakai bukanlah khoirul maakiirin melainkan liyamkuruu dan bi ghuruurin. Sedangkan terjemahan yang benar untuk khoirul maakirin adalah sebaik-baik perencana. Sebelum melemparkan tuduhan bhw Allah SWT adalah penipu, kenapa tidak bercermin ke bible kalian terlebih dulu? Ini ada artikelnya. Seharusnya kalian mawas diri, dan belajar Islam lebih dalam sebelum melempar tuduhan. Navigasi pos
Meyakini bahwa rencana Allah adalah yang terbaik akan membuat kita tenang dan berbesar hati atas apa pun yang terjadi pada kita. Bukankah Allah mengatakan, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." Simak pulan penegasan Allah dalam salah satu firman-Nya, "Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu
Allahpunya rencana yang lebih baik untukmu" "Orang yang terlalu cemburu berusaha untuk menyakiti dan menyakiti orang lain, tetapi pada akhirnya hanya menyakiti dirinya sendiri" “Takutlah kepada Allah karena azab-Nya. Cintailah Allah karena Dia penuh rahmat" ―Kutipan dan Ucapan Islami “Mengamalkan Islam mempercantik sekali karakter.
YakniAllah sendiri. Tak usah khawatir terhadap segala rencana mereka-mereka yang mau merusak Islam wal Muslimiin. Khawatirlah kita sendiri yang merusaknya, dan berjuanglah membelanya. "Mereka (orang-orang kafir itu) membuat makar, dan Allah membalas makar mereka. Dan Allah sebaik-baik pembuat makar," (QS Ali Imran : 54). ''Sesungguhnya InsyaAllah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Sudahkah Anda melihat dan meneliti apa yang sudah Anda lakukan dan membuat rencana ke depan agar lebih baik? Bekerjalah sebaik mungkin, pikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi, sehingga jika kemungkinan tersebut datang kita sudah siap
GoresanNasehat #Motivasiislami #SantriMarkizHanya Allah tempat Bersandar seorang hambaفَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ
OPApDa.
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/378
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/113
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/352
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/138
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/391
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/144
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/224
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/362
  • 4ju6mkx7g1.pages.dev/208
  • allah sebaik baik pembuat rencana