MenurutClaudia (2017) Lampu merupakan salah satu produk yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya lampu manusia dapat terus beraktivitas tanpa perlu bergantung pada sumber cahaya alami, yaitu matahari. Seiring perkembangan lampu tidak lagi hanya menjadi sumber cahaya, tetapi juga sekaligus menjadi elemen dekorasi.
Seni kriya kayu merupakan karya seni yang diproses dengan keterampilan tangan melalui pemanfaatan media kayu. Hasilnya dapat berupa ukiran, lemari kayu Seni kriya kayu merupakan suatu bentuk yang termasuk dalam seni dengan pemanfaatan media kayu. Produk yang dihasilkan misalnya dalam ukiran pada sebidang kayu. Ukiran tersebut dapat menggambarkan kearifan lokal sehingga memiliki nilai estetis yang tinggi. Pengertian Seni Kriya Kayu Seni kriya kayu merupakan karya seni yang diproses dengan keterampilan tangan melalui pemanfaatan media kayu. Hasilnya dapat berupa ukiran, lemari kayu, patung, dan lain sebagainya yang memiliki aspek fungsional serta mengandung nilai seni yang tinggi. Bahan Kayu Sesuai dengan namanya, bahwa kriya kayu menggunakan media kayu. Namun, tidak semua bahan kayu dapat digunakan sebagai media ukir. terdapat jenis-jenis kayu tertentu yang memang sesuai karakteristiknya. Kayu Jati Kayu jati termasuk kayu yang berkualitas tinggi dan banyak dicari sebagai media ukiran. Corak yang dimilikinya coklat sampai coklat tua kehijauan yang membuatnya memiliki nilai dekoratif yang menarik dan indah. Keindahan kayu jati inilah yang membuat banyak hasil kriya kayu memanfaatkannya. Pengerjaan menggunakan kayu jati jati bersifat mudah, karena karakternya yang berdaya rusak rendah, berserat lurus dan memiliki paduan tekstur kasar. Kayu ini termasuk kuat,memiliki keawetan karena tahan terhadap rayap, pembusukan, serta asam. Selain itu pula, kayu jati memiliki daya tahan terhadap perubahan suhu dan cuaca. Kayu Mahoni Kelebihan penggunaan kayu mahoni adalah memiliki serat kayu yang lurus, yang hampir sama dengan kayu jati, sehingga sangat sesuai jika dijadikan sebagai penggantinya. Serat lurus yang dimilikinya membuatnya mudah untuk diolah dan diproses menjadi beragam model tanpa mengurangi keindahan aslinya. Warna kacanya pun semakin gelap sesuai dengan umur kayu mahoni tersebut. Mahoni yang berumur muda memiliki warna yang lebih pucat sehingga tidak terlalu menarik untuk dijadikan mebel. Namun, semakin tua kayu mahoni, warnanya akan semakin menarik dengan merah hati yang mencolok. Kayu Sonokeling Kayu sonokeling pun menjadi pilihan sebagai media kriya kayu. Serat dan tekstur yang dimilikinya membuat kayu ini cukup diminati setelah jati dan mahoni. Selain itu pula, kayu ini awet dan tahan terhadap rayap, jamur, serta mikroorganisme pembusuk lainnya. Seni kriya kayu melibatkan pemilihan material yang tepat untuk menghasilkan produk yang menarik. Jika Anda berminat untuk melanjutkan pendidikan pada program studi Seni Kriya, kunjungilah situs Tel-U untuk informasi lebih lanjut.Salah satu permasalahan di kota Bandung yakni limbah industri. Sebagai contoh limbah kayu dari pabrik gitar Genta. Selama ini penanganan limbah tersebut dengan membuang dan membakar. Hal ini tentu akan berdampak pada permasalahan lingkungan. Sementara limbah tersebut merupakan kayu yang sudah diolah dan jenis kayu yang bagus. Penelitian ini menjawab permasalahan limbah yang tidak bernilai diolah menjadi produk yang bernilai estetis dan ekonomis. Metode yang dilaksanakan melalui metode perancangan produk. Mulai dari survei, analisis, proses desain, workshop, dan evaluasi. Kreatifitas dan desain dibutuhkan dalam mengolah limbah kayu. Luaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah prototype produk kriya interior yang siap diproduksi. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi langkah nyata untuk meminimalisir limbah kayu pabrik gitar. Kata Kunci limbah kayu, produk kriya, desain. ABSTRACT One of the permits in Bandung city is industrial waste. For example wasted wood from Genta guitar factory. So far they handling the wasted by throwed and burned, certainly will have an environmental problems, the wasted is processed wood and good wood. This research addresses the problem of worthless waste, processed into products that has aesthetic and economic value. Design that use is through product design methods. Starting from surveys, analysis, design processes, workshops, and evaluations. Creativity and design needed in wood waste processing. Output produced in this research is prototype interior craft products that can be produced. This research is expected to be a real step to minimize the waste of the guitar factory. Keywords wood waste, craft product, design. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi di kota Bandung bahkan mungkin di kota-kota lain juga adalah bertambahnya limbah yang dihasilkan oleh industri. Industri selain menghasilkan produk utama juga akan menghasilkan limbah industri. Hal ini merupakan kelemahan industri dimana belum dapat memanfaatkan limbah tersebut. Umumnya yang sering dilakukan hanya membuang atau membakar limbah tersebut. Begitupula yang terjadi pada salah satu industri yang berada di kota Bandung yakni pabrik gitar GENTA. Pabrik gitar GENTA berdiri sejak tahun 1959 berlokasi di Bandung dan hingga saat ini masih memproduksi berbagai bentuk gitar akustik maupun listrik. Produknya sudah menembus hingga pasar luar negeri. Dan beberapa musisi terkenal baik dari dalam maupun luar negeri juga sudah mengenal serta memakai gitar buatan Bandung ini. Walaupun buatan lokal akan tetapi produk gitar ini tetap memperhatikan kualitasnya. Hal ini dibuktikan dengan pemakaian material kayu yang sangat berkualitas seperti kayu Mahoni dan Rose wood Sonokeling. Dalam setiap kali proses produksi gitar selalu menyisakan limbah kayu. Limbah kayu sisa pembuatan gitar berupa potongan-potongan kayu dan papan. Hingga saat ini limbah tersebut hanya dibuang dan dibakar, secara praktis limbah kayu belum dimanfaatkan menjadi produk daur ulang. Sementara isu lingkungan hidup terus didengungkan khususnya berkaitan dengan program untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dari industri. Untuk itu perlu langkah nyata sebagai solusi atas permasalahan itu. Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Indonesia STDI, saat ini memiliki kurikulum yang berkaitan dengan studi produk desain interior. Nama mata kuliahnya yakni Desain Produk Interior. Studi ini memungkinkan mahasiswa desain interior untuk mengembangkan produk interior melalui berbagai material, seperti limbah kayu. Oleh karena itu, peneliti beranggapan bahwa studi desain interior dapat menjadi Agus Dody Purnomo Program Studi Desain Interior - STDI, Bandung Email adp_enggar ABSTRAK Perancangan Produk Kriya Interior Berbahan Limbah Kayu Pabrik Gitar Di Ujung Berung Bandung DIMENSI INTERIOR, VOL. 17, NO. 1, FEBRUARI 2019 47-52 DOI 1693-3532 Cetak / ISSN 2541-416X Onlinesolusi ringkas bagi persoalan daur ulang limbah khususnya pada limbah kayu pabrik Genta. Selain itu melalui keilmuwan desain mampu menambahkan nilai lebih pada limbah kayu yang dijadikan objek penelitian. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode perancangan desain yang meliputi tahapan sebagai berikut diawali dengan survei lapangan yang bertempat di pabrik gitar PT. GENTA TRIKARYA, Ujung Berung, Bandung. Survei dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lengkap tentang limbah kayu mulai dari jenis, ukuran, bentuk, dan karakteristik kayu. Dari survei awal diperoleh beberapa sampel limbah kayu untuk dipakai sebagai data awal. Teknik pengumpulan data juga dilakukan melalui studi literatur / tinjauan pustaka pada beberapa artikel jurnal ilmiah yang berkaitan dengan kajian limbah kayu untuk dikembangkan menjadi produk desain. Upaya lain yang dilakukan antaralain browsing internet, koran, majalah, dan sebagainya. Data yang sudah didapat kemudian dianalisis dan dikelompokan berdasarkan jenis kayu dan ukurannya. Umumnya limbah kayu berupa potongan-potongan kayu yang sudah mengalami proses penyerutan sehingga terlihat tekstur kayunya. Selain itu kayu-kayu tersebut juga sudah diproses menggunakan peralatan vacuum dryer guna mengurangi kadar airnya. Langkah berikutnya yakni brainstorming dengan partisipan. Partisipan adalah para mahasiswa yang menempuh mata kuliah Produk Desain Interior II. Hal ini sangat memudahkan dalam proses pencarian dan eksplorasi ide desain. Eksplorasi ide dengan pembuatan sketsa awal produk secara manual. Sebelumnya mahasiswa diberi wawasan tentang limbah kayu berikut produk desain yang memungkinkan untuk dibuat. Konsep desain diarahkan kepada produk kriya interior yakni produk sebagai unsur pendukung dalam suatu interior, misalnya lampu meja, perlengkapan meja makan, dan sebagainya. Produk yang fungsional sekaligus estetis dalam tampilan visual dengan tetap mempertahankan karakter material kayu. Kegiatan workshop dilakukan di studio STDI. Masing-masing mahasiswa membuat alternatif desain. Prototype berupa sketsa produk kriya interior baik secara manual maupun digital. Gambar sketsa desain dilengkapi dengan gambar teknik/gambar kerja baik notasi ukuran dan finishing produknya. Sedangkan untuk workshop produksi terkendala karena tidak adanya peralatan bengkel kerja. Dari beberapa desain awal dipilih dua alternatif untuk dikembangkan. Tahap terakhir yakni evaluasi dan penyusunan laporan penelitian. Evaluasi berkaitan dengan proses perancangan, sarana prasarana yang tersedia, dan hasil kegiatan. Kegiatan ini juga merupakan langkah awal perkuliahan Produk Desain Interior II yang dikaitkan dengan kegiatan penelitian. Penelitian dengan mengangkat persoalan nyata yang ada di masyarakat tentang penanganan limbah kayu. Hasil evaluasi merekomendasikan agar kegiatan ini terus dikembangkan ke tahap berikutnya untuk memproduksi prototype-nya. Skema metode perancangan seperti di bawah ini Gambar 1. Skema Metode Perancangan KAJIAN TEORITIS Desain Interior dan isu lingkungan Saat ini pemanasan global tidak lagi menjadi sebuah wacana namun sudah benar-benar dirasakan di seluruh dunia. Isu lingkungan selalu mewarnai dalam setiap pembahasan pada semua bidang termasuk didalamnya adalah bidang profesi desain. Salah satu faktor penyebab terjadinya pemanasan global adalah bertambahnya jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri. Dalam perkembangan bidang desain, isu-isu’ tersebut menjadi perhatian besar sehingga memunculkan istilah baru dalam kajian desain antaralain Green Design, Eco Design, Desain Ramah Lingkungan, Desain Daur Ulang, dan lain sebagainya, yang intinya desain diharapkan mampu menjadi solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Hal ini juga menjadi pertimbangan bagi desainer dalam berkarya. Sebagai contoh dalam penilaian kompetensi profesi desainer interior, kepedulian terhadap isu lingkungan menjadi poin penilaian. Pada unit kompetensi etika profesi, seorang desainer dituntut untuk melaksanakan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan, antaralain menghormati dan menjaga kelestarian budaya, memperhatikan dampak penggunaan produk pada lingkungan, memperhatikan kesehatan pengguna ruang, dan menyadari keterbatasan sumber alam yang digunakan Pedoman Sertifikasi Keahlian Desainer Interior, 2005 hal. 12. Dalam Musyawarah Nasional Munas XI Himpunan Desainer Interior Indonesia HDII tahun 2008, Solichin Gunawan selaku Dewan Kode Etik HDII, mengingatkan kembali dalam kata sambutannya, bahwa memasuki abad 21 isu lingkungan menjadi sangat penting akibat eksploitasi lingkungan secara habis-habisan. Maka dibutuhkan kepekaan para desainer interior dalam menjalankan pelayanan jasa profesinya yang dilandasi oleh komitmen dan etika profesionalnya untuk bertanggung jawab bagi kehidupan manusia dan budaya jamannya dengan menghasilkan karya-karya desain yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan hidupnya Buku Sebelas Munas HDII, 2008 hal. viii. Berkaitan dengan kajian penelitian ini diharapkan mampu menjawab permasalahan lingkungan dengan cara DIMENSI INTERIOR, VOL. 17, NO. 1, FEBRUARI 2019 47-52 mengurangi atau memanfaatkan limbah industri untuk memenuhi kebutuhan desain interior di masyarakat. Produk Kriya Interior Berbahan Kayu Desain interior adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui media ruang. Ruang yang dibatasi oleh adanya lantai, dinding partisi, dan langit-langit sebagai pembentuk ruangan Suptandar, 1999 Dalam kehidupan masyarakat modern, tuntutan kebutuhan akan lingkungan yang mendukung aktifitasnya cukup tinggi dimana hampir seluruh aktifitas dilakukan di dalam ruangan. Untuk itu desain interior tidak hanya dituntut untuk memenuhi secara fungsional saja namun juga dibuat sedemikian rupa sehingga kebutuhan fisik dan spiritual penghuninya terpenuhi. Selain adanya unsur pembentuk ruangan lantai, dinding, dan langit-langit unsur pendukung dalam desain interior juga diperlukan, misalnya unsur-unsur pengisi ruangan yakni furniture dan elemen estetis lainnya. Produk kriya interior dapat dimanfaatkan sebagai elemen estetis. Untuk itu dirancang tidak hanya sebagai pajangan ruangan tetapi juga fungsional. Hingga saat ini produk kriya interior berbahan kayu masih diminati masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Dimana material kayu memiliki daya tarik dan keunikan teksturnya. Bahkan material kayu dari Indonesia sangat beragam. Menurut Balai Penelitian Hasil Hutan, di Indonesia terdapat sekitar 4000 jenis kayu. Perkiraan ini didasarkan kepada material herbarium yang sudah dikumpulkan dari berbagai wilayah hutan di Indonesia yang jumlahnya mendekati 4000 jenis pohon dengan diameter 40 cm ke atas Martawijaya, 20051. Ini menunjukan bagaimana kekayaan dan keanekaragaman material kayu yang ada di Indonesia. Mengingat pangsa pasar produk kriya berbahan kayu masih tinggi maka perlu kreatifitas dan inovasi dalam mengolah kayu limbah industri. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari kegiatan survei lapangan bertempat di pabrik gitar Genta mendapatkan data tentang bahan baku kayu yang dipakai. Kayu yang dipakai sebagai bahan utama pembuatan gitar antaralain 1. Kayu Rose wood / Sonokeling atau nama botaninya Dalbergia latifolia Roxb, famili Papilionaceae. Ciri umum memiliki warna coklat- ungu tua dengan garis-garis berwarna lebih tua sampai hitam, kayu gubal berwarna putih. Tekstur kayu hampir halus dan arah serat berpadu. Permukaan kayu agak mengkilap. Gambar 2. Limbah Kayu Rose wood / Sonokeling. Sumber Dokumentasi penulis 2018 2. Kayu Mahoni atau nama Botaninya Swietenia spp famili Meliaceae. Ciri umum kayu berwarna coklat muda kemerah-merahan atau kekuning-kuningan sampai coklat tua kemerah-merahan, lambat laun menjad tua. Tekstur agak halus. Arah serat berpadu, kadang-kadang bergelombang. Permukaan kayu mengkilap. Gambar 3. Limbah Kayu Mahoni Sumber Dokumentasi penulis 2018 3. Kayu Trembesi atau nama Botaninya Samanea saman. Warna permukaan kayu bagian teras berwarna gelap sedangkan bagian gubal berwarna putih sangat kontras. Tekstur agak halus dan permukaan kayu agak mengkilap. Gambar 4. Limbah Kayu Trembesi Sumber Dokumentasi penulis 2018 Berdasarkan data di lapangan, limbah kayu tersebut berupa potongan-potongan dengan ukuran yang berbeda. Purnomo Perancangan Produk Kriya Interior Berbahan Limbah KayuSeperti pada tabel di bawah ini dikelompokan berdasarkan jenis kayu dan ukurannya Tabel 1. Jenis dan ukuran limbah kayu Kayu Trembesi dan Sonokeling Dari sampel limbah kayu tersebut dibuat menjadi beberapa alternatif desain produk kriya interior. Dalam prosesnya tetap berpatokan pada tiga hal, yakni produk yang fungsional, karakter tekstur kayu dipertahankan, dan ukuran disesuaikan dengan bahan yang ada. Desain yang pertama gambar 5 dan 6 adalah jam meja dan vas bunga berbahan kayu Trembesi dipadu dengan Mahoni pada desain alternatif satu. Sedangkan pada desain alternatif dua berbahan kayu Sonokeling dan Mahoni. Finishing clear doff. Untuk bahan vas dipilih material yang clean yakni acrilyc. Gambar 5. Desain jam dan vas bunga alternatif satu Sumber Dokumentasi penulis 2018 Gambar 6. Desain jam dan vas bunga alternatif dua Sumber Dokumentasi penulis 2018 Karya desain berikutnya gambar 7 dan 8 berupa wadah untuk gelas minuman mineral yang dilengkapi dengan kotak kertas tisu serta tempat penyimpanan sendok dan garpu. Satu tempat dengan multifungsi. Berawal dari pengamatan partisipan tentang beberapa peralatan yang terpisah-pisah wadahnya. Dengan pertimbangan efisiensi berusaha untuk disatukan dalam satu tempat. Gambar 7. Desain tempat sajian/wadah alternatif satu Sumber Dokumentasi penulis 2018 Gambar 8. Desain tempat sajian/wadah alternatif dua Sumber Dokumentasi penulis 2018 Kedua desain berbahan potongan papan limbah kayu Mahoni dengan tebal kayu 0,5 cm. Kayu Mahoni dipadukan dengan kayu Sonokeling sehingga terlihat kontras warna tekstur kayunya sedangkan untuk finishing clear doff. Dan desain terakhir gambar 9 dan 10 berupa lampu meja yang dilengkapi dengan tempat penyimpanan alat tulis. Ide desain berasal dari bagian bawah gagang keris. Kemudian dikembangkan dengan bentuk yang lebih modern dengan menghilangkan dekorasi/ornamentik. Dibentuk lebih simpel dan sederhana namun tetap memperlihatkan tekstur kayu. DIMENSI INTERIOR, VOL. 17, NO. 1, FEBRUARI 2019 47-52 Gambar 9. Desain lampu meja alternatif satu Sumber Dokumentasi penulis 2018 Gambar 10. Desain lampu meja alternatif dua Sumber Dokumentasi penulis 2018 SIMPULAN Material kayu limbah pabrik gitar Genta masih memungkinkan untuk diolah menjadi produk kriya interior lainnya. Material limbah yang awalnya hanya dibuang namun bisa dibuat produk yang fungsional dan tentunya mempunyai nilai ekonomis. Hal ini bisa jadi sebagai solusi untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dari industri. Perkuliahan pada program studi Desain Interior selain sebagai kegiatan belajar mengajar, dapat juga dijadikan kegiatan penelitian yang mengangkat permasalahan nyata ada di masyarakat. Sedangkan solusi pemecahan masalah melalui proses desain. REFERENSI [1] Lawson, Bryan. 2007. Bagaimana Cara Berpikir Desainer How Designers Think. Yogyakarta Jalasutra. [2] Martawijaya, Abdurahim. 2005. Atlas Kayu Indonesia, jilid I. Bogor Departemen Kehutanan Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. [3] Suptandar, J. Pamudji. 1999. Desain Interior- Pengantar Merencana Interior untuk Mahasiswa Disain dan Arsitektur. Jakarta Djambatan. [4] Tim Penyusun. 2005. Pedoman Sertifikasi Keahlian Desainer Interior. Jakarta Himpunan Desainer Interior Indonesia HDII. [5] _______________. 2008. Buku Sebelas Munas HDII 4-5 November 2008. Jakarta Himpunan Desain Interior Indonesia HDII. Purnomo Perancangan Produk Kriya Interior Berbahan Limbah Kayu
Secaragaris besar buku yang berjudul “KRIYA KAYU” ini terdiri dari enam bab, meliputi : Pengertiang kriya dan kriya kayu yang mencakup konsep kriya kayu , latar belakang kriya dan dinamika perkembangannya, bahan dan
Menerapkan Desain Produk Bidang Kriya Kayu Kriya Kayu Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya yang dalam pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan antara lain fungsi sekaligus hias dengan menggunakan bahan kayu. 1. Bubut Perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar 2. Ukir Gambar hiasan yang dibentuk dengan cara dipahat untuk mengurangi bagian kayu untuk menimbulkan bentuk cekung dan cembung sehingga membentuk permukaan yang indah. 3. Kerja bangku Adalah segala aktifitas proses produksi yang dikerjakan secara manual, tanpa menggunakan mesin. 4. Raut Adalah usaha mengubah bentuk material kayu dengan mengurangi sebagiannya sehingga tercipta bentuk baru. Produk Kriya Kayu a. Sarung senjata tajam, tongkat dan keperluan lain b. Alat musik seperti rebana, gendang, gitar, dll c. Kursi, almari, dll d. Kereta, gerobak, dll e. Cobek, piring, lesung, dll Fungsi Kriya Kayu Hiasan, benda terapan, dan mainan. Kriya Keramik A. Pengertian Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikas yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin dan sebagainya. B. Teknik – Teknik Dalam Pembuatan Keramik a. Teknik Pijit Tekan Teknik pijit tekan pinch adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. b. Teknik Lempengan Teknik lempengan slab adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. c. Teknik Pilin Teknik pilin coil adalah teknik pembuatan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilihan tanah. d. Teknik Cetak Teknik pembentukan dengan acual alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. e. Teknik Putar Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat putar kaki kickwheel dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris. f. Teknik Cor atau Tuang sliping Pembuatan keramik dengan teknik cetak sangat bervariasi tergantung dengan bentuk yang diinginkan. C. Alat Dan Bahan Alat Ø Kayu bulat atau penggiling Ø Meja putar Ø Tali pemotong Ø Cetakan Ø Pisau pahat Ø Butsir Ø Sudip Ø Tungku pembakaran Bahan Ø Tanah liat atau clay Ø Pasir, umumnya sebagai bahan pengisi Ø Feldspar, sebagai bahan pengikat Ø Kaolin, merupakan tanah liat putih Ø Kuarsa, adalah mineral dari bebatuan beku D. Jenis – Jenis Karya Keramik a. Gerabah b. Porselin c. Genteng d. Guci e. Vas bunga Kriya Tekstil A. Menjelaskan kriya tekstil Karya seni tekstil atau disebut juga dengan kerajinan tekstil adalah kerajinan atau karya seni kriya yang berbahan dasar dari tekstil yang diantaranya adalah seperti kain, benang dan lain sebagainya. B. Jenis – jenis kriya tekstil a. Batik Batik adalah lukisan diatas sebuah kain yang menjadi bahan dasar pembuatannya yang terdiri dari berbagai motif. 1. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Alat – alat mbuat batik tulis 1. Canting 2. Dingklik/bangku 3. Bandul 4. Taplak 5. Meja kayu 6. Wajan dan kompor 7. Gawangan Bahan-bahan batik tulis 1. Lilin/malam 2. Pewarna batik 3. Kain mori Teknik batik tulis Menggambar pola Menutupi pola gambar dengan lilin malam Siapkan bahan pewarna muda yang ingin di oleskan kepada kain Pelapisan lilin malam Pewarnaan pada kain batik tulis Pelepasan lilin dengan dilumuri bensin Perebusan kain Setrika adalah yang lazim digunkan oleh pembatik tradisional 2. Batik cap Batik cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang menggunakan canting cap. Alat dan bahan batik cap Wajan Meja cap Kain mori Canting cap Malan Kompor Cara pembuatan batik cap Sebelum untuk mengecap canting cap ditempelkan pada lembaran kain goni yang telah dipenuhi lelehan cairan lilin malam. Agar cairan lilin tidak banyak yang terangkat dalam permukaan canting cap yang dapat mengakibatkan hasil cap-capan kurang sempurna maka canting cap dikibaskan ke atas wajan Bantalan yang terbuat dari busa dilapisi plastik tebal atau perlak yang selalu dibasahi agar lembab Proses pengecapannya relatif mudah dan sederhana namun perlu ketelitian Untuk memberi tekanan agar motif canting cap menempel pada kain mori secara merata. Perajin sering memukul dengan tangan kirinya b. Tenun Tenun adalah teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Tenun ATBM Merupakan alat untuk melakukan penenunan yang digerakkan oleh manusia Alat dan bahan tenun ATBM Kapas Kepompong ulat sutra Lilin sarang lebah Sekoci Tempat benang kelos Sisir silang/sisir hani Kelos Penamplikan Pemalpalan Undar Pengeredegan Pema letan Proses pembuatan Penyusunan benang Nali atau gosok Penataan motif Proses penenunan Tenun ATM Alat tenun adalah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil kain c. Jahit Pekerjaan menyambung kain bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan – bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang Jahit aplikasi adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan gunting kain pada kain. Alat dan bahan menjahit - Pensil - Alat ukur - Alat potong - Penanda kain - Jarum - Benang jahit - Mesin jahit Tusuk jelujur Tusuk tikam jejak Tusuk planel Tusuk feston Tusuk balut Tusuk batang Tusuk rantai Tusuk silang Jahit perca adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan – potongan kain/perca yang diabungkan dengan cara dijahit sesuai rencana. Alat dan bahan jahit perca - Gunting - Jarum jahit mesin - Jarum jahit tangan - Jarum pentul - Peniti - Rottary cutter dan cutting mat - Penggaris - Kain bekas/perca - Kain puring sebagai pelapis - Kain yang agak tebal sebagai motif - Benang jahit Teknik menjahit perca Patchwork Applique Quilting d. Sablon Adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos, kaos plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon atau sering juga disebut film sablon Alat dan bahan sablon - Screen - Obat afdruk - Obat penghapus - Pelapis tinta - Rakel - Meja sablon - Gelas - Kaca - Hair dryer atau kipas angin - Desain atau gambar - Catok Teknik sablon Sablon pres Sablon manual Sablon otomatis Sablon digital Sablon polyflex Sablon dye – sublimation Sablon direct – to – garment Desain – desain karya tekstil Yaitu rancangan motif dan corak batik struktur kain maupun permukaan kain dengan teknik titik, garis, bidang, serta warna. Tahap – tahap desain antara lain Ide, motif, warna, teknik, ukuran, step/repeat, joint colour window, dan presentasi Jenis desain tekstil Desain flora, fauna, geometris, abstrak, polkadot, garis, tradisional, paisley dan lain sebagainya. Kriya Kulit Apa itu kriya kulit? adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara kerja pembuatan benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kulit. Dalam kriya kulit ini yang dimaksud adalah kulit hewan, bukan kulit tumbuhan atau kulit manusia. Seni kerajinan kulit adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. contohnya tas, sepatu, wayang, dan lain-lain. Dalam dunia perkulitan jika dilihat dari sisi bahannya, ada dua kelompok besar antara lain Kulit yang telah mengalami proses pengolahan penyamakan kulit, yang di sebut leather atau kulit jadi kulit persamak . Kulit tersamak ini yang digunakan bahan baku indusri persepatuan dan nonpersepatuan, yang pada umumnya barang-barang terpakai fungsional. Kulit yang belum mengalami pengolahan dengan bahan kimiawi, sehinga masih alami dan merupakan bahan mentah. Kulit ini digunakan dalam seni tatah. Kulit yang masih alami ini dalam dunia perkulitan di kenal dengan sebutan kulit perkamun atau kulit mentah. Jenis-jenis kulit antara lain Kulit kambing Sudah Banyak terdapat di indonesiaa dan di gunakan sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan berukuran 5-10 kaki persegi kira kira 28X28 cm dan hasil samakan nya mengkilat. Kulit domba Kulit domba atau biri- biri bentuknya memanjang dan memiliki aneka warna .banyak digunakan untuk bahan pembuatan hiasan dinding, kerajinan kulit dan sebagainya. Kulit sapi Banyak dibutuhkan pengusaha industri kerajinan. Kepadatan kulitnya menyebab kan kuatnya bahan dan ukurannya lebih besar, tebal dan hasilnya lebih mengkilat , dan demikian harganya mahal. Kulit kerbau Tidak berbeda dengan kulit sapi, hanya agak tebal sedikit, ukurannya juga besar dan harganya juga mahal. Kulit jenis hewan lain Masih banyak bahan kulit lain seperti kulit babi hutan, kulit ular, kulit buaya, kulit harimau, kulit ikan, kulit ayam dan sebagainya. Kulit buatan Kulit yang berserat secara teknis di proses kembali bahan baku yang baru yang berasal dari sisa-sisa tebal kulit atau lapisan luar, lapisan kulit yang dilapiskan, kemudian dicampur dengan bahan yang lain, kemudian diolah menjadi bahan kulit buatan. Struktur Kulit Secara umum, istilah berarti susunan jenis kulit, namun dalam dunia perkulitan yang di maksud struktur kulit adalah kondisi susunan serat kulit yang kosong dan padat, dan bukan mengenai tebal atau tipisnya lembaran kulit. Kulit struktur dapat dibedakan menjadi lima kelompok antara lain Kulit berstruktur baik. Kulit berstruktur baik ini ciri-ciri nya adalah Perbandingan antara berat, tebal dan luasnya seimbang Perbedaan antara bagian craupon, leher, dan perut hanya sedikit, dan bagian –bagian tersebut permukaannya rata. Kulit terasa padat berisi . Kulit berstruktur buntal getdrogen Kulit berstruktur buntal ini ciri-cirinya adalah Kulit nampak tebal, bila di lihat dari perbandingan antara berat dengan luas permukaan kulitnya, Pebedaan tebal antara craupon, leher, dan perut hanya sedikit. Kulit berstruktur cukup baik Kulit berstruktur cukup baik ciri-cirinya adalah Kulit tidak begitu tebal, bila di lihat dari perbandingan antara berat dengan luas permukaan kulit. Kulit berisi dan tebalnya merata. Kulit berstruktur kurang baik Kulit berstruktur kurang baik ini ciri-cirinya adalah Bagian croupon dan perut agak tipis sedangkan bagian lehernya cukup tebal. Peralihan dari bagian kulit yang tebal ke bagian kulit yang tipis, tampak begitu menyolok. Luas bagian perut agak berlebihan, sehinga bagian croupon luasnya berkurang. Kulit berstruktur buruk Kulit berstruktur buruk ini ciri-cirinya adalah Bagian croupon tampak tipis dan kulit tidak berisi, sedangkan kulit bagian perut dan agak leher agak tebal. Pada umumnya berasal dari kulit binatang yang berusia tua, luas coupon agak berkurang dan bagian perut leher. Kriya Logam A. Pengertian Kriya Logam Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barang- barang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai medianya. Adapun karya yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi lukisan logam, ataupun 3 dimensi patung logam. 1. Media Logam, media logam yang biasa digunakan dalam pembuatan karya-karya kriya logam menggunakan media almunium,kuningan, dan tembaga. 2. Teknik-teknik, adapun teknik-teknik yang biasa dipakai pada kriya logam yaitu dengan teknik Ketok, las, cor, dan patri. B. Bahan Dan Alat Pembuatan Kriya Logam Dalam pembuatan karya seni kriya logam diperlukan alat dan bahan sesuai dengan hasil karya yang diinginkan yaitu karya kriya logam dua dimensi atau karya kriya logam tiga dimensi. Berikut alat dan bahan sesuai dengan karya yang dihasilkan a Dua dimensi 1. Lembaran bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb. 2. Ballpoint yang sudah tidak terpakai habis tintanya. 3. Kertas untuk menggambar sketsa kriya logam yang akan dibuat. b Tiga Dimensi Teknik Pencetakan/Pengecoran 1. Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb. 2. Catakan lelehan logam untuk membuat pola/bentuk dasar dari bahan lilin dan tanah liat. 3. Tungku pembakaran. 4. Alat ukir logam. 5. Alat untuk menghaluskan logam. Teknik Penempaan 1. Alat tempa logam seperti palu 2. tungku pembakaran. 3. Sarung tangan 4. Alat untuk menghaluskan logam. C. Prosedur Pembuatan Kriya Logam Prosedur dalam pembuatan kriya logam diperlukan prosedur yang berbeda antara kriya logam dua dimensi dan tiga dimensi tergantung dari hasil seni kriya logam yang diinginkan. Berikut cara/prosedur pembuatan kriya logam a Dua dimensi 1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4 2. Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang dipakai misalnya almunium. 3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat. 4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil / busa , bag. atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief. b Tiga dimensi Teknik Pencetakan/Pengecoran 1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik pencetakan/pengecoran. 2. Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat logam sperti lilin yang telah di bentuk sesuai dengan bentuk yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri tanah liat agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin. 3. Membakar bahan logam almunium,kuningan, dan tembaga di dalam tungku pembakaran hingga bahan logam tersebut meleleh. 4. Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut di tuangkan dalam cetakan dasar yang telah di buat sebelumnya. 5. Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan logam tersebut dapat dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan. 6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang diinginkan maka bahan logam tersebut di haluskan agar bentuk dan permukaanya tampak halus. Teknik Penempaan 1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik penempaan. 2. kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat. 3. Lau gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 4. Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran kemudian lakukan tehkink penempaan yaitu dengan memukul bahan logam yang panas akibat di bakar dalam tungku pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 5. Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada permukaan hasil kriya logam tersebut. D. Hasil Karya Pembuatan Kriya Logam 1 Seni Kerajinan Uang Kepeng Seni merangkai uang logam dari Bali merupakan salah satu kekayaan seni budaya Nusantara yang sangat khas dan unik. Seni kerajinan uang logam tersebut mulai dari pembuatan uang kepeng sampai seni merangkai uang kepeng menjadi berbagai bentuk kerajinan telah berlangsung berabad-abad lamanya di Bali. 2 Seni Kerajinan Patung Buddha Patung Buddha adalah seni kriya dari logam dengan bentuk dan motif yang menyerupai karya seni peninggalan jaman kerajaan Budha, seperti patung Ganesha, patung Budha dan berbagai bentuk patung lainnya. Berbagai barang kerajinan dari logam itu dipasarkan ke berbagai kota di tanah air serta sebagian lagi diekspor keluar Negeri. Berikut gambarnya 3 Seni Kerajinan Pisau Seni kerajinan pisau merupakan kerajinan yang paling banyak di geluti oleh masyarakat di daerah-daerah di Indonesia, dan setiap daerah memiliki ciri kerajinan pisau yang berbeda-beda dari bentuk, relief, ukiran bahan, bahkan cara pembuatannya. Berikut gambar dari kerajinan pisau 4 Seni Kerajinan Vase Bunga Seni kerajinan vase bunga merupakan kerajinan yang biasanya di buat dari kuningan atau tembaga dengan bentuk dan motif yang beragam dengan tingkat kesulitan bervariasi.
10Ide Kreatif Kerajinan Kayu (woodcraft) bagi masyarakat Indonesia merupakan produk yang sudah lama ditekuni dan menjadi salah satu kekayaan seni kriya yang dikenal vii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii SINOPSIS ix DESKRIPSI KONSEP PENULISAN xi PETA KOMPETENSI xiii J I LI D 1 BAB I PENDAHULUAN A. Seni Kriya 1 B. Pengertian Kriya 2 C. Sejarah Kriya 4 D. Sejarah Kriya Di Indonesia 6 E. Pelestarian Dan Pengembangan Kriya 10 F. Contoh – contoh Produk 11 BAB II BAHAN – BAHAN UNTUK KRIYA KAYU A. Bahan Pokok 21 B. Bahan Pembantu 42 C. Bahan Penunjang Aplikasi 60 BAB III ALAT – ALAT UNTUK KRIYA KAYU A. Alat Manual 63 B. Peralatan Semi Masinal 111 C. Peralatan Masinal 169 Di unduh dari viii J I LI D 2 BAB IV TEKNOLOGI KERJA KRIYA KAYU A. Teknik Kerja Bangku Dan Kerja Mesin 229 B. Teknik Kerja Bubut 275 C. Teknik Kerja Ukir 299 D. Teknik Kerja Raut 335 E. Teknik Kerja Sekrol 345 F. Teknik Kerja Parquetry Dan Inlay 371 BAB V FINISHING REKA OLES A. Teknik Politur 391 B. Teknik Bakar 403 C. Teknik Cat Duko 412 BAB VI DESAIN PRODUK KRIYA KAYU A. Wawasan Desain Produk 421 B. Proses Desain 424 C. Cara Mendesain Produk Mebel 445 D. Berbagai Contoh Produk 464 E. Hak Cipta Desain 467 PENUTUP 473 LAMPIRAN A. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Di unduh dari ix SINOPSIS Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, aklak mulia, serta ketrampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar nantinya dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian serta ketrampilannya, lulusan harus, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaanya, memiliki stamina yang prima, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Sekolah Menengah Kejuruan SMK Program Keahlian Kriya Kayu sebagai salah satu program keahlian pada pendidikan kejuruan akan menyiapkan lulusannya sesuai tujuan diatas dengan menyiapkan sarana pendukung pembelajaran yang memadai salah satunya adalah buku pembelajaran yang disesusikan dengan standar Kompetensi Nasional SKN Program keahlian kriya Kurikulum yang berlaku pada saat buku ini disusun. Secara garis besar buku yang berjudul “KRIYA KAYU” ini terdiri dari enam bab, meliputi Pengertiang kriya dan kriya kayu yang mencakup konsep kriya kayu , latar belakang kriya dan dinamika perkembangannya, bahan dan alat kerja serta teknologi kerja kriya kayu serta prosedur mendisain kriya kayu. Secara rinkas akan diuraiakn seperti berikut Bab I Pendahuluan Pada bab ini menbahas tentang pengertian kriya yang mencakup konsep kriya dan potensinya, sejarah kriya dan dinamika perkembangan kriya sejak masa pembangunan hingga sekarang Bab II Bahan-bahan untuk kriya kayu Pada bagian ini akan disajikan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kriya kayu yang meliputi jenis, sifat , pengolahan dan mutu bahan Bab III Alat-alat untuk kriya kayu Pada bab ini akan dijelaskan jenis, macam, karakteristik dan pengkondisian alat baik manual maupun masinal yang digunakan dalam mewujudkan produk kriya kayu Bab IV Teknologi kerja kriya kayu Bagian ini menjelaskan tentang perlengkapan dan teknik kerja kriya kayu yang benar dalam mewujudkan produk dengan disertai latihan-latihan meliputi teknik kerja bangkukerja mesin, teknik kerja kerja bubut, teknik kerja ukir , teknik kerja raut, Di unduh dari x teknik kerja sekroll, teknik kerrja inlay, teknik kerja kreatif baik secara tunggal maupun gabungan beberapa tekik kerja Bab V Finishing Reka oles Finishing reka oles ini suatu proses yang akan sangat menentukan penampilan produk akhir maka dalam bab ini akan dijelaskan macam-macam dan teknik yang akan diterapkan dalam proses finishing produk kriya kayu Bab VI Disain Produk Kriya Kayu Disain Produk dalam bab ini berisi tentang bagaimana prosedur mendisain kriya kayu dilakukan , cakupan dalam bahasan ini meliputi wawasan disain produk, gambaran berbagai jenis produk kriya kayu dengan contoh-contohnya, disain-disain yang marketable, prosedur mendisain dengan mengikuti aturan proses disain, penerapan ornament ukir dan inlay dalam kriya kayu Di unduh dari xi DISKRIPSI KONSEP PENULISAN Latar Belakang Indonesia amatlah kaya akan seni dan budayanya , seni dan budaya ini belum dikembangkan secara maksimal bahkan hampir dilupakan dengan munculnya budaya-budaya import. Seni dan budaya Indonesia merupakan seni budaya -warisan nenek moyang yang didalamnya berisi tuntunan-tuntunan baik sebagai ciri bangsa yang perlu dilestarikan. Dengan ciri-ciri ini maka bangsa Indonesia dapat mudah dikenal diberbagai belahan negara di dunia karena mempunyai ciri yang khusus dan berbeda dengan bangsa lain. Sumber daya alam yang melimpah di Indonesia yang sangat potensial untuk mengembangkan seni kriya dengan dukungan kekayaan seni dan budaya yang bervariasi akan memudahkan dalam mewujudkan kriya baru yang berakar budaya Indonesia. Dengan kekayaan dan kemudahan ini akan sangat memungkinkan munculnya kriawan-kriawan baru yang cukup handal apabila ditunjang dengan berbagi sarana dan prasarana yang memadai salah satunya buku referensi yang dapat diacu sebagai rujukan pengembangan produk kriya Memasuki era global, maka dituntut adanya sumberdaya manusia yang mampu bersaing arena global tersebut. Lulusan SMK Program keahlian kriya harus mampu bersaing dengan lulusan lain karena mempunyai peluang yang sangat lebar untuk memasuki pasar bebas tersebut dengan bermodalkan cirikhas seni dan budaya Indonesia dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai . Untuk itu berbagai bentuk sarana dan pendukungnya perlu dikondisikan dan dipenuhi salah satunya adalah buku pedoman yang berbobot yang membahas seni kriya dan teknologi pengerjaan kriya sebagai tuntunan mencapai tujuan diatas. Bderangkat dari uraian diatas, maka buku ini disusun agar dapat menjadi pedoman pembelajaran di sekolah baik sebagai pegangan siswa maupun sebagai referensi guru. Landasan Penulisan Buku Landasan yang digunakan dalam penulisan buku “KRIYA KAYU” ini adalah Standar Kompetensi Nasional SKN dan kurikulum yang berlaku , pada saat ini kurikulum yang diberlakukan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun sekolah diturunkan dari SKN. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan dari Penulisan Buku Kriya Kayu ini adalah Agar siswa SMK Program keahlian kriya kayu dan masyarakat yang berminat dengan kriya kayu memahami dan mampu mewujukan Di unduh dari xii produk kriya kayu dengan akar budaya Indonesia dan luar Indonesia dengan berbagai keteknikan baik tradisional dan modern 2. Sasaran yang diharapkan pada penulisan buku Kriya Kayu ini adalah Tersebarnya wawasan kekrian terutama kriya kayu pada siswa SMK Program keahlian kriya kayu dan masyarakat lain sehingga akan menumbuhkan kecintaan pada seni kriya khususnya kriya Indonesia yang akhirnya akan menumbuhkan bangga akan budaya Indonesia dan buatan bangsa Indonesia Materi Materi dalam buku kriya kayu ini meliputi konsep kriya yang perlu dipahami oleh semua pembaca sebagai landasan berpijak dan seluruh proses dalam mewujudkan produk kriya kayu serta langkah-langkah dalam mendisain kriya kayu. Adapun materi pokok dalam buku ini meliputi 1. Pendahuluan yang berisikan konsep kriya dan kriya kayu 2. Bahan-bahan kriya kayu 3. Alat-alat kriya kayu 4. Teknologi kerja kriya kayu 5. Desain kriya kayu Di unduh dari xiii PETA KOMPETENSI Pendukung Umum Kode Unit Unit Kompetensi Mampu melakukan komunikasi di tempat kerja Melaksanakan persyaratan Keselamatan Kesehatan Kerja K-3 sesuai dengan peraturan dan standar yang ada Melaksanakan persyaratan jaminan kualitas produk kria kayu Melaksanakan Kerja Bangku Kode Unit Unit Kompetensi Memahami gambar kerja bangku Membuat gambar pola dengan acuan gambar kerja Menggunakan Peralatan Tangan Perkayuan untuk bahan kayu balok 510 dan papan 330 Menggunakan Peralatan Semi Masinal listrik Untuk Pekerjaan Kayu balok 55; 510, kayu papan 230; 330 dan multipleks 12, 14, 18mm Menggunakan Peralatan Mesin Tetap Ringan Untuk Kerja Bangku bahan kayu balok 55; 510 dan papan 25; 310; 320; 330, multipleks 12, 16, 18mm Mempersiapkan pekerjaan konstruksi ringan dan sambungan untuk produk kria Membuat komponen kria dari kayu balok 55;510 dan kayu papan 25330 Membuat sistem sambungan antar komponen dari kayu balok 55;510, kayu papan 25;330, pasak, dowel dan sambungan lepas pasang Menyambung antar komponen kayu Menghaluskan sambungan dan benda kerja kayu Mengukir Kayu Kode Unit Unit Kompetensi Menganalisa gambar kerja ukir kayu Membuat pola dasar ukir kayu berdasar gambar Di unduh dari xiv kerja Memilih jenis kayu yang tepat untuk diukir Menyiapkan pekerjaan ukir kayu Membuat ukiran permukaan dengan ragam geometris secara manual pada bidang kayu 33040 Membuat ukiran ragam hias dengan alat semi masinal listrik pada bidang kayu 33040 dan balok 101030 Membuat ukiran relief dan bidang cekung secara manual dan semi masinal pada bidang kayu 33030; 202020; 101020 Membuat komponen barang ukir Merakit komponen barang ukir Menyetel barang ukir Menghaluskan pekerjaan ukir Meraut Kayu Kode Unit Unit Kompetensi Memilih jenis kayu untuk pekerjaan meraut Menganalisa gambar produk rautan berdasar gambar kerja Mempersiapkan pekerjaan raut kayu balok Membentuk raut dasar pada balok 55;57 Membuat raut bentuk pada balok 55;57;510 Menghaluskan pekerjaan raut Membubut Kayu Kode Unit Unit Kompetensi Memilih jenis kayu untuk dibubut Mempersiapkan alat dan pekerjaan membubut kayu Membaca dan menganalisa gambar bubutan Membubut bentuk dasar selinder 430;540;550 Membubut bentuk selinder bermotif 430;540;550;340 Membubut bentuk selinder bagian dalam dengan pelbagai kombinasi 83;128; 3010 Merakit komponen barang bubutan Menghaluskan pekerjaan bubut Membentuk Dengan Mesin Skroling Kode Unit Unit Kompetensi Memilih kayu untuk pekerjaan teknik skroling Di unduh dari xv Membaca gambar kerja untuk pekerjaan skroling Mempersiapkan alat dan pekerjaan skroling Membuat pola dasar untuk pekerjaan skroling berdasar gambar kerja Membuat bentuk dasar geometris dan puzzle dengan teknik skroling untuk kayumultipleks ketebalan 0,9;1,2; 1,8 cm Membuat motif terawangan dengan teknik skroling untuk kayumultipleks dengan tebal 0,9;1,2;1,8cm Merakit komponen skroling menjadi barang Menghaluskan Hasil Pekerjaan Skroling Membentuk Kayu Dengan Mesin Tetap Kode Unit Unit Kompetensi Membaca gambar untuk pekerjaan mesin tetap kayu Mempersiapkan mesin tetap kayu Memasang dan mempersiapkan pekerjaan kria kayu pada mesin tetap Membuat bentuk geometris dasar memanjang 5540;3550;2550 dan melebar 33030;23030 Membuat bentuk organik dengan kombinasi beberapa mesin dengan bahan kayu balok 55;510, papan 230;330 dan multipleks 14; 18mm Membuat aneka jenis sambungan sudut dan arah memanjang Merakit komponen menjadi sebuah produk kria Menghaluskan produk pekerjaan mesin tetap Melaksanakan Pekerjaan Finising Kode Unit Unit Kompetensi Memilih bahan finising kayu Mencampur bahan finishing kayu Mencampur warna catpewarna semprot Menyiapkan pekerjaan finising Mengerjakan proses finising sistem oles dan menyapu dengan kuas Mengerjakan finising sistem semprot Mengerjakan finising dengan teknik kombinasi Di unduh dari xvi Mengerjakan finising dengan sistem inlay Mengerjakan proses pengeringan secara alami dan oven Di unduh dari 229 BAB IV A. TEKNIK KERJA BANGKU DAN KERJA MESIN A. Pendahuluan Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerja bangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alat tangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi pelbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur, membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat kepresisian hasil karya. Untuk memperolih hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal, disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat penghalus sangat menentukan hasil produk Peralatan tangan untuk kerja bangku dan kerja mesin semi masinal banyak dijumpai di pasaran . Alat tersebut tidak hanya ditawarkan kepada pengrajin kayu atau mebel, tetapi juga digunakan oleh masyarakat umum sebagai perlegkapan rumah tangga, atau mungkin sebagai alat untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat hobi pada waktu luang Pembelian alat tangan kayu harus dilakukan secara teliti dengan mempertimbangkan data – data teknis yang ada . Harga alat tangan dan mesin sangat berfariasi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kwalitas dan fungsi alat tersebut. kerja bangku 1. Alat Pokok Alat-alat pokok adalah perkakas yang harus disediakan dalam sebuah bengkel kayu, karena alat ini sangat penting dan berfungsi vital dalam pekerjaan kria dan mebel. Alat-alat pokok biasanya berupa alat potong. Alat potong adalah suatu perangkat yang berfungsi memotong, membelah dan meratakan suatu benda. Jenis alat potong tergantung pada bahan yang akan dikerjakan. Contoh bahan kertas dipotong dengan gunting kertas atau dengan cutter, bahan logam dipotong dengangunting logam atau gergaji logam, dan bahan kayu dipotong menggunakan gergaji kayu, pahat, atau ketam. Berikut diuraikan alat potong yang digunakan dalam kerja kayu. Di unduh dari 230 a. Gergaji Tangan Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm. 1. Gergaji Pembelah Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm. 2. Gergaji Pemotong Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun antara 550 mm hingga 700 mm. Di unduh dari 231 Khusus Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus tipe, bentuk dan fungsi. a. Gergaji punggung Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan baja yang dipasang pada daun gergaji. Jumlah pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14. Gergaji punggung digunakan untuk pekerjaan kecil dan halus. Perawatan Gergaji tangan. 1. Jepitlah daun gergaji pada ragum khusus penjepit daun gergaji. 2. Ratakan mata gergaji menggunakan kikir, dengan bantuan blok dari kayu. 3. Jika semua pucuk gigi sudah berada dalam satu garis lurus maka setiap gigi akan menunjukkan permukaan rata pada puncaknya. Di unduh dari 232 b. Pengikiran Rapi 1. Gunakan kikir gergaji tirus untuk merapikan gigi gergaji. 2. Lakukan pengikiran rapi , tangan kiri memegang ujung kikir dan tangan kanan memegang tangkai kikir. Di unduh dari 233 c. Penguakan 1. Gunakan alat penguak gergaji tang. 2. Jepitlah daun gergaji pada klam gergaji. 3. Lakukan penguakan secara selang-seling artinya satu dikuak ke kiri satu dikuak ke kanan deret gerigi telah dikuak, gergaji dibalik, kemudian deret lainnya dibengkokkan. Di unduh dari 234 4. Penguakan harus dilakukan sedemikian hingga lebar total kira- kira satu setengah kali lebar daunnya. d. PengasahanPenajaman Gigi Gergaji 1. Jepitlah daun gergaji pada klam khusus. 2. Kikirlah gigi gergaji secara berselang-seling hingga mempunyai sudut yang tepat, diukur dari sisi daun gergaji. Untuk gergaji pemotong sudut asah 45° dan untuk gergaji pembelah 90°. 3. Lakukan pengasahan dari tangkai pegangan menuju ujung daun gergaji. 4. Apabila setiap gigi yang berselangan sudah ditajamkan, baliklah daun gergaji dalam ragum, dan tajamkan gigi gergaji yang belum ditajamkan dengan cara yang sama seperti pada awal pengasahan. Di unduh dari 235 Pahat, adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku. Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah sambungan, melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat pencukil untuk memotong kayu, membuat celah dan melubangi harus dipukul dengan palu atau malet. Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan cara penggunaannya. 1. Jenis -jenis pahat a. Pahat kuku kekar fimer chisel Pahat ini cocok untuk berbagai macam pekerjaan. Mataujung pahat sangat kokoh untuk menusuk dan mencukil kayu. Panjang daun pahat antara 3 38 mm, tetapi ada juga yang panjangnya mencapai 50 mm. Penajaman mata pahat menggunakan batu asah. b. Pahat kuku miring bevel-edge chisel Pahat ini sama dengan pahat kuku kekar, hanya kedua sisi daun pahat dibuat miring. Pahat ini tidak perlu dipukul dengan palu, tetapi cukup didorong dengan tangan secara langsung. Fungsi pahat ini adalah untuk membersihkan atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung. Ukuran antara 3 38 mm. c. Pahat pengupas paring chisel Pahat pengupas mempunyai daun pahat yang panjang. Tujuan daun pahat dibuat panjang adalah untuk membersihkanmerapikan bekas pemahatan pada bagian dalam atau bagian-bagian yang lebar, sehingga posisi Di unduh dari 236 pahat tetap rata dengan permukaan kayu. Bentuk pahat pengupas ada dua, yaitu pahat pengupas lurus dan pahat pengupas bertangkai bengkok. d. Pahat miring skew chisel Pahat miring bersudut 60°. Pahat ini digunakan untuk pemotongan halus pada serat kayu yang sulit. Ujung pahat digunakan untuk membersihkan sudut-sudut aneh dan janggal. Panjang daun pahat antara 12 25 mm. 2. Bentuk gagang pahat Banyak bentuk gagang pahat yang dapat dijumpai di pasaran. Bentuk-bentuk tersebut disesuaikan dengan fungsi pahat, misalnya gagang pahat kuku berbentuk bulat, gagang pahat miring berbentuk cembung. Bahan gagang pahat terbuat dari kayu atau plastik. Berikut contoh-contoh gagang pahat. Di unduh dari 237 3. Cara menyimpan pahat Pahat perlu disimpan pada tempat khusus. Jika pahat disimpan sembarangan akan cepat rusak dan tumpul, karena ujung pahat akan saling bersentuhan atau terbentur benda lain. Untuk menyimpan pahat dapat digunakan rak magnetik atau dapat dibuatkan tempat dari dua potong kayu yang ditempelkan pada dinding almari atau papan contoh gambar bawah. Beberapa pekerja melindungi ujung pahat dengan penutup plastik sehingga walaupun pahat diletakkan di dalamkotak, ujung pahat tetap terjaga dari sentuhan benda lain. e. Ketam Ketam adalah sebuah alat perkakas yang digunakan untuk menghaluskan, meratakan dan membentuk potongan-potongan kayu. Ditinjau dari bahan badan ketam, ketam dibedakan menjadi dua, yaitu ketam badan kayu dan ketam badan logam. Ketam badan kayu adalah ketam tradisional yang sudah sejak dahulu dipakai oleh tukang kayu di pedesaan. Badan ketam berbentuk segiempat dan terbuat dari kayu pilihan. Al as ketam dibuat rata dan halus karena berfungsi sebagai penuntun mata ketam agar penyayatan merata dan konstan. Di tengah badan kayu dibuat berlubang segiempat untuk menempatkan mata ketam. Ukuran tidak terstandar secara pasti namun antara 10 50 cm. Dalam jangka waktu tertentu badan ketam harus diganti karena mengalami keausan. Di unduh dari 238 Sedangkan ketam badan logam adalah ketam modern dengan ukuran terstandar, karena badan ketam dibuat dengan cara dicetak tuang. Badan ketam di desain sesuai dengan fungsinya, misalnya panjang ketam perata kasar adalah 14 inchi dengan lebar 2 inchi, panjang ketam sambungan 22 inchi denganmenggunakan obeng. Jadi jangan sekali-kali menyetel ketam logam dengan menggunakan palu. . 1. Ketam Jack Jack Plane Ketam logam ini dinamakan jack plane karena digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan. Ketam ini digunakan untuk menghilangkan goresan-goresan yang ditinggalkan pada permuka-an kayu oleh gergaji, untuk memberikan ukuran yang diinginkan bagi kayu, untuk meratakan per-mukaan kayu dan untuk segala macam pengerutan lainnya. Panjang rumah ketam sekitar 400 mm dan lebar ketam adalah 50 mm atau lebih. 2. Ketam Trying Trying Plane Trying plane digunakan bila kayu-kayu yang akan diketam berukuran besar dan kecermatan merupakan hal yang sangat Di unduh dari 239 diutamakan, khususnya jika sisi-sisi yang panjang harus disambungkan. Mata ketam diasah lurus kecuali sudut-sudutnya sedikit dibulatkan agar tidak menancap ke dalam kayu. Untuk menjamin kecermatan, mata ketam harus selalu distel halus agar mengeluarkan tatal-tatal tipis. 3. Ketam Pelicin Ketam pelicin digunakan untuk menghilangkan setiap ketidak rataan dengan jalan mengeluarkan tatal-tatal tipis dari permukaan. Ketam ini untuk merapikan permukaan-permukaan kayu yang akan menjalani pengamplasan, pencatan, dan sebagainya. Panjang rumah ketam adalah 230 mm dan lebar mata ketam 50 mm atau lebih. 4. Ketam Sponing Ketam ini digunakan untuk membuat sponing-sponing pada tepi kayu. Ketam ini dilengkapi alat pengatur kedalaman dan alat pengatur ukuran lebar sponing. Ketam sponing dilengkapi sepucuk tali di bagian depan, sehingga taji dapat menyayat serat- serat kayu sebelum diketam oleh mata ketam. Hal ini untuk menyiapkan sebuah tepi yang rapi bagi sponing, khususnya di ujung jaringan serat. Mata ketam dapat digeser kedepan sehingga sponing-sponing buntu dapat dibuat pula. Di unduh dari 240 5. Block Plane Ketam plane digunakan untuk benda kerja berukuran kecil dan halus yang memerlukan pengerjaan sangat teliti. Seperti halnya ketam pundak, mata ketamnya dipasang dengan sudut kecil sekali dan lereng tepi potongnya menghadap ke atas. Dengan demikian jenis ketam ini sangat sesuai untuk menangani ujung-ujung jaringan serat. 6. Ketam Berhidung Cembung Ketam ini merupakan sebuah ketam kecil dengan panjang 75 mm hingga 100 mm. Mata ketamnya di-pasang dekat dengan ujung depan rumah ketam. Hal ini memungkinkan ia mencapai setiap pelosok alur memanjang dan alur buntu. Di unduh dari 241 Mengasah Pisau Ketam a. Tahap pengasahan pisau ketam. Apabila alat pengasah tidak dilengkapi dengan alat pemegang daun pisau, maka Anda harus memegang dengan kedua tangan dengan sudut asah ± 30°. 1. Gerakkan daun pisau dari arah kiri ke kanan melintang batu asah. 2. Untuk mengecek kelurusan lereng asah gunakan alat siku. 3. Pada akhir pengasahan akan dapat bentuk asahan cekung, dan terdapat bram pada tepi pi 4. Lakukan pengasahan halus dengan batu asah minyak. Di unduh dari 242 b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan batu gerinda 1. Untuk bahanalat keras digunakan batu gerinda jenis yang lunak. Sedangkan untuk bahanalat yang lunak, digunakan batu gerinda jenis keras. 2. Perhatikan spesifikasi gerinda sebelum digunakan. 3. Gerinda yang baru harus diuji coba sebelum digunakan, hal ini untuk meyakinkan rusak atau baik. Mengesah Pisau Ketam Dengan Batu Asah Minyak Jika pengasahan dengan gerinda telah selesai, maka untuk langkah selanjutnya adalah pengasahan halus dengan batu asah minyak. Langkah kerjanya sebagai berikut a. Tempatkan batu asah minyak pada blok kayu agar tidak mudah geser. b. Tempatkan blok kayu dan batu asah minyak di meja kerja, tekan posisi blokkayu hingga tidak bergeser. C Tuangkan beberapa tetes minyak di atas batu asah minyak. d. Paganglah daun pisau dengan kedua tangan pada sudut yang betul dan gerakkan dengan gerakan memutar di atas batu asah minyak. Jangan menekan terlalu keras. Di unduh dari 243 e. Setelah selesai pengasahan halus pada lereng daun pisau, lakukan pengasahan halus pada punggung daun pisau dengan gerakan memutar. Sampai bram bekas pengasahan hilang. 2. Alat bantu Alat Bantu adalah perkakas yang digunakan untuk membantu menyelesaikan suatu pekerjaan kriya dan mebel. Peralatan tersebut dapat berupa alat ukuar, alat penanda,atau alat pembantu lainnya. a. Mistar Di unduh dari 244 b. Meteran c..Siku-siku d. Alat penanda Alat penanda adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menandai atau menggambari tempat-tempat pembentukan, seperti; pembuatan alur, radius, dan bentuk sambungan. Alat penanda dapat digunakan bersamaan dengan alat ukur atau setelah alat ukur. Jenis dan karakteristik alat penanda berlainan, namun fungsinya sama. 1. Pensil Dalam pertukangan kayu biasanya menggunakan pensil lunak, yaitu antara 3B 6B dengan bentuk bulat telur. Di unduh dari 245 2. Penggores Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus dan diruncingkan dibagian ujung depan. Fungsi penggores adalah untuk membuat tandagaris batas pengerjaan. 3. Perusut Perusut adalah alat gores kayu untuk membuat garis-garis sejajar dengan salah satu tepi benda kerja. Alat ini terdiri dari badan perusut, batang dan taji. Di unduh dari 246 Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu. Palu dilengkapi dengan pemeganggagang kayu sebagai tangkai pemukul. Jenis dan ukuran palu bervariasi sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan bahan yang digunakan, palu dibedakan menjadi 1. Palu besi 2. Palu kayu 3. Palu karetplastik. Dalam pekerjaan kayu, palu karet jarang digunakan. Palu kayu digunakan untukmemukul gagang pahat, menyetel sambungan kayu. Di unduh dari 247 f. Kakatua Kakatua adalah alat yang digunakan untuk mencabut paku dan untuk memotong kawat berukuran kecil. Kakatua terbuat dari logam, terdiri dari dua bagian yang dihubungkan dengan sebuah engsel. Gigi kakatua disepuh dan ditajamkan. Ukurannya antara 6 10 inchi. Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup. Badan obeng terbuat dari logam campuranbaja. Untuk obeng setrip ujungnya dipipihkan dan obeng kembang ujungnya dibuat silangtanda plus. Di unduh dari 248 atau klem Penjepit adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga mempermudah dalam penyambungan. Jenis-jenis penjepit antara lain 1. Klem batang, klem ini digunakan untuk merapatkan sambungan kayu yang lebarnya lebih dari 1 meter. 2. Klem C, digunakan untuk menjepit benda kerja yang berukuran kecil. 3. Klem F, digunakan untuk menjepit benda kerja yang tidak cukup dijepit dengan klem C. Di unduh dari 249 pembenampenitik Alat pembenam adalah sepotong berpenampang bulat dengan dibuat tirus pada bagian ujungnya. Fungsi alat pembenam adalah untuk memasukkan kepala paku pada kayu, sehingga tidak kelihatan sewaktu difinishing. Prosedur Menggunakan Alat Meskipun buku ini dipersiapkan bagi pelajar yang sudah berpengalaman di bangku kerja, satu bagian yang membahas cara – cara untuk bekerja dengan baik. Pengertian yang jelas dan penguasaan pengunaan berbagai perkakas utama akan merupakan perintis jalan kearah keberhasilan dalam pengerjaan kayu. Dalam kaitan ini, tugas yang paling sulit bagi seseorang pemula barang kali adalah menentukan ukuran kayu secara tepat. Pengetahuan yang memadai perihal prinsip – prinsip yang terpenting ditambah dengan ketekunan bekerja, dapat membantu menghilangkan kesulitan kesulitan. Memotong kayu Dalam memberi tanda dengan pensil untuk tujuan penggergajian sepotong kayu, tambahan untuk pengetaman dan untuk penyikuan bagian – bagian ujung hendaknya tidak dilupakan. Besarnya tambahan ini tergantung pada keahlian seseorang dalam melakukan penggergjian. Seseorang pemula hendaknya ingat pada kekurangan pengalaman yang di miliki. Tambahan sekitar 4 mm untuk ukuran lebar dan 112 mm untuk ukuran panjang ini sebagai cadangan untuk penyikuan dan pengetaman. Di unduh dari 250 Mengetam kayu 1. Pilihlah sisi muka dan tepi muka kayu. Ini merupakan dua permukaan yang saling berbatasan 2. Ketamlah sisi muka dan setelah semua bekas penggergajian hilang periksalah dengan mistar untuk melihat kedataran dari hasil pengetaman dengan cara pandangan mata diarahkan melintasi mistar tersebut. Berikan tanda paring pada muka pertama . 3. Lakukan pengetaman kesemua bidang permukaan sampai dengan muka ke empat dan jangan lupa memberi tanga paring. Memberi tanda dengan pensil atau olat gores Pada umumnya pensil atau alat gopres digunakan untuk menandai ukuran kontruksi sambungan dan untuk mrnyikukan ujung – ujung kayu. Alat tersebut akan memberikan garis yang jelas dan juga tanda tanda yang rapi pada sudut – sudut karena lapisan ujung jaringan serat akan terpotong. Di unduh dari 251 Menggergaji di bangku kerja Gergaji punggung diperlihatkan memotong sisi – sisi sebuah alur. Penggergajian dimulai disamping garis kayu yangb akan terbuang dan gergaji direndahkan hingga mencapai kedudukan horisontal sewaktu penggergajian berlanjut. Mengetam jaringan serat. Hal ini dapat dilakukan di atas sebuah papan pengarah atau dalam sebuah ragum. Jika pengetaman melintasi ujung jaringan serat, haruslah dicari upaya – upaya untuk mencegah robeknya pengarah dapat berguna pula untuk membantu pembuatan sambungan tepi dengan tepi. Di unduh dari 252 Memahat Dalam menggunakan pahat untuk penusukan atau untuk pemapasan seandainya menggunakan palu kayu harus selalu dijaga agar tangan kiri tidak berada pada tepi potong. Hal ini akan membahayakan si pekerja. Untuk penusukan mendatar hendaknya benda kerja dijepit dalam sebuah ragum . Ada dua cara dalam teknik memahat. a. dengan cara memakai palu. b. dengan cara menusukan pahat dengan kedua belah tangan Memahat dengan Tekanan Tangan Arah Horizontal Di unduh dari 253 2. Doronglah pahat tusuk dengan kedua belah tangan. Tangan kanan memegang pegangan pahat dan tangan kiri menuntun arah ujung pahat. Dorong pahat menjauhi tubuh kita. Bekerjalah dalam arah miring ke atas. Keselamatan Kerja Alat Tangan a. Pengertian keselamatan kerja Keselamatan kerja adalah upaya agar pekerja guru, siswa, teknisi selamat di tempat kerjanya, sehingga terhindar dari kecelakaan, termasuk juga untuk menyelamatkan peralatan, hasil produksi dan orang lain. b. Tujuan keselamatan kerja 1. Melindungi tenaga kerja guru, siswa, teknisi dari kecelakaan dan memberi hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan. 2. Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaan secara aman, efisien dan efektif. 3. Menjaga keamanan hasil produksi. c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja 1. Pakaian kerja a. Lengan baju pakaian kerja atau kemeja kerja harus pendek atau tertutup pada pergelangan tangan. Di unduh dari 254 b. Jangan memasukkan alat dalam saku karena dapat melukai dan alat tersebut bisa hilang. 2. Penggunaan alat a. Jangan menggunakan kikir tanpa tangkai karena sangat berbahaya dan tidak efisien. alat praktik secara benar, jangan menonjol keluar dari bangku kerja, karena dapat mengganggu lalu lintas dan kemungkinan jatuh sangat tinggi. Di unduh dari 255 3. Kebersihan bengkel kerja a. Jagalah minyak dan oli tidak tumpah di lantai karena membuat lantai licin dan berbahaya. b. Bersihkan lantai bengkel kerja dari debu bram, potongan kayu dan kotoran lain. 4. Kenyamanan di bengkel kerja a. Bangku kerja yang standar lebih nyaman digunakan dalam bekerja jika dibandingkan dengan bangku kerja sembarangan. Tinggi standar meja kerja untuk melakukan pekerjaan dengan berdiri adalah 850 - 900 mm. b. Penerangancahaya harus cukup. bengkel kerja yang tenang dan tidak bising oleh suara mesin sangat berpengaruh dalam melakukan aktifitas di bengkel kerja, terutama bengkel kerja bangku. Di unduh dari 256 MESIN SEMI MASINAL . ketam Mesin ketam merupakan peralatan dasar yang sangat diperlukan dalam pengolahan kayu Penggunaan ketam tangan listriksangat menunjang dalam pekerjaan kerja bangku karena dapat mempercepat proses pekerjaan, disamping itu juga memperolih hasil yang halus. kapasitas ketam mulai dari lebar 40 mm sampai 80 mm. Kedalaman sponing yang dapat di buat bervariasi. a. Ketam tangan listrik perata sisi Ketam ini digunakan untuk meratakan sisi kayu. Bagian-bagian ketam perata sisi tebal 1. Kabel 2. Sakelar utama 3. Pegangan mesin 4. Rumah-rumah motor 5. Tempat lamel arang 6. Pegangan samping 7. Poros pisau dengan penutup pelat 8. Roda pengatur ketebalan serutan b. Perlengkapan ketam tangan listrik. 1. Pemberat dan pengantar untuk meratakan sisi tebal. Di unduh dari 257 2. Kantong tatal Berfungsi untuk menampung tatal dari proses pengetaman agar tidak berserakan. c. Bekerja menggunakan mesin ketam tangan 1. Mengetam a. Langkah pertama perhatikan arah serat kayu yang hendak diketam b. Pada kayu berserat miring harus selalu mengambil arah memotong serat c. Perhatikan lebar dan tebal papan. Pada benda yang tebal sebaiknya tidak mempertebal serutan agar pisau dan kerja motor tidak bertambah berat. 2. Mengetam sponing a. Aturlah pengantar paralel untuk lebar sponing b. Pengantar paralel disematkan pada lubang muka mesin g dan di jepit dengan baut penjepit c. Lebar sponing maksimal = lebar poros mesin d. Kedalaman sponing yang dibuat sesuai dengan ukuran sisi samping e. Atur kedudukan pisau dan ketebalan serutan seperti pengetaman biasa f. Atur lebar sponing dengan pengantar paralel h. Hidupkan mesin, dan mulailah bekerja dengan hati-hati. Di unduh dari 258 3. Mengetam miring Pada proses pengetaman miring diperlukan pengantar miring, maka pada pengantar paralel di Perlukan pengantar sudut. Gambar Pengetaman miring 4. Meratakan lis sisi tebal Proses pengetaman lis sisi tebal memerlukan pemberat dan penghantar untuk keseimbangan mesin agar tidak tergelincir jatuh Gambar meratakan lis pada pelapisan sisi tebal MesinGergaji d. Jenis-Jenis Mesin Gergaji Piring 1 Gergaji Piring Plafon Gergaji ini dipakai untuk meratakan pelapisan dinding atau plafon. Mesin ini di lengkapi dengan pengantar paralel dan pelindung sungkup teleskopis. Ukuran potong maksimal 27 m Di unduh dari 259 2. Gergaji piring portabel kecil Gergaji ini digunakan untuk keperluan rumah tangga atau sebagai perlengkapan pertukangan. Ukuran potong maksimal 25-35 mm. 3. Gergaji piring portabel sedang Gergaji ini digunakan untuk keperluan rumah tangga, atau industri kecil dengan ukuran potong maksimal. 40-60 mm. Di unduh dari 260 4. Gergaji piring berat Gergaji ini digunakan untuk industri kecil atau untuk penggergajian kayu dengan ukuran potong maks 150 mm. 6. Gergaji potong dengan meja penjepit Gergaji ini digunakan untuk memotong kayu, aliminium, atau logam lunak. Posisi gergaji dapat diatur dengan sudut 0, 15, 30, dan 45°. ke kiri atau ke k anan Cara Menggunakan Alat a. Siapkan bahan dan alatnya. b. Aturlah sudut potong pada mesin gergaji tangan sehingga daun gergaji dan plat dasar membentuk sudut tertentu. c. Ukurlah dengan siku putar siku-siku dan cocokkan dengan sudut iris benda kerja yang diinginkan. d. Setelah semua cocok, dapat dimulai. Di unduh dari 261 Gambar Pemotongan papan bersudut 45° 4 Membuat alur dengan mesin gergaji tangan a. Siapkan alat dan bahan. b. Pasanglah pengantar sablon paralel. c. Aturlah kedalaman iris daun gergaji yang dinginkan. d. Bila tebal irisan daun gergaji kurang dari 4 mm, alur dapat diperlebar dengan 2 kali kerja. e. Setelah semua persiapan selesai hidupkan mesin gergaji dan mulailah membuat alur pada benda kerja. 5 Membuat lubang dengan mesin gergaji tangan a. Siapkan alat dan bahan b. Aturlah kemunculan daun gergaji sesuai dengan ukuran lubang yang akan dibuat c. Gunakan pengatur penghantar paralel d. Letakkan mesin gergaji seperti gambar A, dengan tumpuan ujung pelat dasar Di unduh dari 262 e. Hidupkan mesin dan turunkan perlahan-lahan sehingga mengenaimemotong benda kerja lihat gambar B di bawah ini. Mesin Bor Mesin bor tangan digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, dan bahan lainnya. Jenis benda kerja tersebut menentukan jenis mata bor yang digunakan. Mesin bor hanya merupakan sarana untuk memutar mata bor, alat upam, alat gosok, dan alat lainnya. a. Bagian-Bagian Mesin Bor Tangan Keterangan gambar 1. chuk penjepit mata bor 2. kunci penjepit 3. pelat pengait 4. lubang Sirkulasi 5. sakelar utama 6. kunci sakelar Di unduh dari 263 7. pegangan 8. kabel listrik b. Alat-Alat Perlengkapan Mesin Bor Tangan 1 Mata bor Mata bor digunakan untuk membuat lubang pada kayu, plastik, dan lain lain. Prinsip Jenis mata bor harus sesuai dengan kekerasan bahan yang akan dibor. Contoh pada gambar di bawah ini 2 Bor Spiral Bertingkat Bor ini digunakan untuk membut lubang pembenahan kepala sekrup secara langsung c. Jenis-jenis mata bor tangan 1 Mesin Bor Pistol Biasa Bor ini digunakan untuk rumah tangga atau hobi, ringan dan berdaya rendah Di unduh dari 264 2 Mesin Bor Berpegangan Bor ini termasuk mesin bor yang berdaya rendah serta ringan Teknik Bekerja Dengan Mesin Bor Tangan 1. Pengeboran Lubang Tembus Pengeboran lubang tembus berhasil baik bila bangian bawah benda tidak terkoyakrusak. Untuk menghindari keterkoyakan itu, bagian bawah harus di beri landasan. Ketepatan as lubang dapat kita peroleh dengan memberi tanda lebih dulu dengan drip. Kedudukan mesin harus tegak lurus. Yang belum pengalaman dapat menggunakan penyiku sebagai pedoman, selanjutnya jepit benda kerja agar tidak bergeser. Di unduh dari 265 2. Mengebor Lubang Tidak Tembus Membuat lubang tidak tembus dengan ukuran kedalaman tertentu ada dua cara, yaitu a. Dengan kelos pembatas, kemunculan mata bor sesuai dengan kedalaman lubang yang di inginkan. b. Dengan Tuas Pembatas, Ujung Mata Bor dan Ujung Tuas Hanya berselisih t kedalaman lubang yang diinginkan. Di unduh dari 266 3. Mesin Bor Dengan 2 Kecepatan Mesin bor jenis ini menguntungkan untuk pekerjaan rumah tangga Keselamatan Kerja Menggunakan Alat Mesin Semi Masinal 1. Polusi Udara, Suara, dan Akibatnya Polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan gangguan pernapasan. Polusi udara di bengkel berasal dari serbuk-serbuk kayu yang berterbangan, karena proses peng-gergajian, pengetaman, pengampelasan, dan proses kerja lainnya. Untuk menanggulangi hal tersebut siswa harus mempersiapkan dari dengan memakai pelindung, yaitu masker penutup hidung. Gambar Masker Hidung dan Mulut Polusi suara di bengkel kerja berasal dari sumber bunyi yang kompleks karena pada waktu praktek di bengkel hampir semua mesin dioperasikan, misalnya mesin gergaji, mesin ketam, dan mesin bubut. Semua mesin tadi mengeluarkan bunyi yang hampir bersamaan dan menimbulkan suara yang sangat bising. Jika hal itu terjadi terus-menerus dan tidak ditanggulangi, maka dapat mengakibatkan gangguan pada pendengaran. Cara menang- gulanginya ialah dengan memakai penutup telinga. Di unduh dari 267 Gambar Penutup Telinga 2. Kecelakaan Akibat Listrik dan Mekanik Listrik mengalir melalui benda yang bersifat konduktif, seperti logam dan zat cair. Kecelakaan listrik biasanya berupa hubungan singkat, kebakaran, kena setrum. a. Hubungan singkat b. Kebakaran Di unduh dari 268 c. Kena setrum Kecelakaan mekanik adalah kecelakaan yang disebabkan oleh bagian- bagian mesin yang bergerak , misalnya putaran-putaran mata borpisau bor, putaran mesin bubut, gerakan gergaji skroll dan lain-lain 3. Peraturan Keselamatan Kerja Khusus untuk Alat-Alat yang Bertegangan Listrik a. Putuskan aliran listrik sebelum kita memperbaiki peralatan mesin tangan atau membukanya. b. Tutup kembali kemungkinan adanya aliran listrik, yakni dengan memutus saklar utama. c. Pastikan bebas aliran listrik dengan mencoba mencolok pada stop kontak yang ada dengan tespen. d. Rangkaikan hubungan pentanahan untuk menetralkan sengatan listrik jika terja- di hubungan singkat ground. e. Gunakan sepatu bersol karet supaya tidak kena setrum gunakan isolasi jika terjadi konsleting f. Hindarkan kabel terbuka misalnya kabel pada alat bor tangan. 4. Peralatan Keselamatan Kerja Peralatan keselamatan kerja yang harus digunakan siswa bekerja pada waktu di bengkel adalah a. Pelindung mata kacamata Kacamata berguna untuk melindungi mata dari tatal-tatal halus dan debu. Di unduh dari 269 Kepala Topi Topi berguna untuk melindungi rambut agar tidak terlilit pada waktu bekerja dengan menggunakan mesin. c. Pelindung Telinga Pelindung telingan berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan. d. Pelindung Tangan Sarung Tangan Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari benda tajam. e. Pelindung Kaki Sepatu Sepatu berguna untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam, keras, menghindari dari terpeleset dan menghindari aliran listrik terkena setrum. f. Pelindung Tubuh Baju Kerja g. Pelindung Hidung dan Mulut Alat ini berguna untuk melindungi saluran pernapasan dari udara kotor dan bau yang tidak enak. Di unduh dari 270 D. LATIHAN MEMBUAT PRODUK Gambar kerja 146 240 TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING TAMPAK ATAS 240 140 140 Di unduh dari 271 A B AMBANG ATAS TEBAL 12 MM TUTUP LACI BAG BELAKANG TEBAL 12 MM ALAQS LACI PLAY WOOD 3 MM TUTUP KOTAK BAG BELAKANG TEBAL 25 MM AMBANG BAWAH TEBAL 12 MM KHAKI KOTAK 25 X 25 MM AMBANG ATAS TUTUP KOTAK BAG SAMPING TEBAL 25 MM AMBANG TENGAH TEBAL 10 MM TUTUP BELAKANG TEBAL 25 MM AMBANG BAWAH 25 50 50 25 190 HANDEL KUNINGAN DIAMETER 15 MM TUTUP LACI PENGUAT PAKU SEKRUP KHAKI KOTAK 3 POTONGAN MELINTANG POTONGAN MEMANJANG 10 10 10 10 46 46 10 15 26 16 TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING TAMPAK ATAS TAMPAK PERSPEKTIF DETAIL SAMB LACI Di unduh dari 272 GAMBAR PERSPEKTIF Di unduh dari 273 E, CONTOH HASIL KERJA KOTAK ASSESORIES Di unduh dari 274 Di unduh dari 275 BAB IV B. TEKNIK KERJA BUBUT A. Teknik Membubut Dua Senter Profil Cembung, Cekung dan Alur Pendahuluan Diskripsi Membubut merupakan salah satu kmpetensi yang banyak digunakan dalam pembuatan prodk-produk dari kayu. Membubut yang dilakukan dengan cara benar akan berdampak pada kesempurnaan hasil. Pada modul ini amda akan mempelajari membubut dua senter, yaitumembubut pejal profl cembung, cekung dan alursesuai sandar operasional. Adapun ruang lingkup pembahasan meliputi 1. Bagian-bagian dari mesin bubut dan fungsinya 2. Keselamatan kerja dalam penggunaan mesin bubut 3. Penyiapan bahan kayu untuk dibubut 4. Jenis dan fungsi pahat, alat bubut 5. Cara penggunaan mesin bubut bubut dua senterbubut luar 6. Perawatan mesin bubut Prasyarat Sebelum mempeajari ini diharapkan anda dapat menguasai pengetahuan bahan kayu 1, mengenal mesin bubut dan peralatannya. Membuat benda kerja dengan teknik membubut dua senter Unit 1 Bagian-Bagian Mesin Bubut Kayu Dan Fungsinya Tujuan Khusus Setelah mempelajari unit 1, Anda memiliki kemampuan 1. Menjelaskan bagaian-bagian mesin bubut kayu dan fungsnyasecara singkat dan benar 2. Menjelaskan keselamatan kerja dalam menggunakan mesin bubut Uraian Materi Mesin bubut kayu digunaan untuk membubut bentuk silinder, piringan atau mangkok. Padaindusteri furniture, mesin bbubt dugunakan untuk membuat kaki kursi, kaki meja, jeruji jendela, jeruji pilar dan lain-lainnya. Sebelum menggunakan mesin bubut kayu. Anda harus mengetahui be\agian-bagian dari mesin bubut serta fugsinya. Selain itu anda juga harus mengetahui cara karja mesin bubut dan keselamatan kerja dalam menggunakan agar tidak mengalami kesulitan saat bekerja. Di unduh dari 276 Bagian-bagian mesin bubut kayu Di unduh dari 277 Fungsi Masing-Masing Bagian Mesin Bubut Bagian-bagian Mesin Bubut Fungsi Kepala tetap Berfungsi sebagai rumahdudukan senter hidup, yang menghubungkan antara senter hidup ,puly dan motordynamo Kepala lepas Berfungsi sebagai rumah dudukan senter mati, dapat disambung maju atau mundur disesuaikan dengan panjang pendeknya benda kerja Senter hidup Berfungsi sebagai pemutar benda pelatihan sekaligus sebagai pembawa benda pelatihan Senter mati Berfungsi sebagai pendukung senter hidup dalam membawa benda pelatihan Pengatur senter Berfungsi sebagai alat pengatur maju mundurnya senter mati Pengunci Kepala Lepas Berfungsi sebagai alat pengunci kepala lepas agar tidak bergeser mundur Penahan pahat Berfungsi sebagai penahan pahat dalam proses pembubutan Pengunci penahan pahat Berfungsi sebagai pengunci penahan pahat agar tidak goyang atau kendor Saklar onoff Berfungsi sebagai tombol untuk menghidupkan atau nmematian mesin Rumah puly Berfungsi sebagai rumahpelindung puly sedangkan puly sendiri berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran benda pelatihan Rangka bodi Berfungsi sebagai penopang komponen- komponenmesin bubut Keselamatan Kerja Dalam Menggunakan Mesin Bubut 1. Pakailah pakaian kerja bengkel serta gunakan pelindung wajah, masker. 2. Lepas perhiasan seperti arloji, cincin, dan kalung selama proses membubut. 3. Periksa kondisi semua komponen dan peralatan mesin bubut 4. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya 5. Bersihkan semua peralatan serta tempat kerja sebelum dan sesudah digunakan 6. Setelah digunakan kembalikan peralatan pada tempatnya Di unduh dari 278 Unit II Menyiapkan Bahan Kayu Untuk Dibubut Tujuan Khusus Setelah mempelajari unit ini, anda memiliki kemampuan 1. Menjelaskan prasyarat kayu yang akan dibubut 2. Menyiapkan bahan kayu untuk dibubut sesuai dengan urutan kerja Uraian Materi Dalam menyiapkan bahan kayu untuk dibubut, sebaiknya dipilih bahan kayu yang tidak cacat, misalnya retak, ada matanya, dimakan hama, kayu bekasyang masih ada pakunya. Jika memakai kayu cacat pasti hasilnya tidak bagus dan berbahayabagi yang membubut karena dapat terpelanting Peralatan Dalam melakukan pekerjaan membubut ada beberapa peralatan yang diperlukan yaitu 1. Gergaji potong atau mesin gergaji lengan Sebagai alat untuk memotong benda pelatihan 2. Ketam baja Sebagai alat untuk mengetam sudut-sudut benda pelatihan 3. Penggarislogam 30 cm Sebagai alat unuk mengukur panjang dab lebar benda pelatihan serta untuk membuat garis diagonal dalam menentukan titik senter 4. Pensil HB Digunakan untuk menandai dan membuat mal Penyiapan Bahan Kayu Untuk Dibubut Dalam menyiapkan kayu yang akan dibubut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu 1. Pemotongan kayu dilakukan dengan menggunakan grgaji potong atau gergaji mesin sesuai ukuran gambar kerja. Untuk panjang ditambahkan 20mm, sedang untuk lebar ditambah 10mm Di unduh dari 279 2. Kayu yang sudah dipotong menggunakan gergaji tangan atau gergaji mesin siap untuk dibubut 3. Unit III Jenis, Fungsi Pahat dan Alat Bubut Tujuan Khusus Setelah mempelajari unit III , anda memiliki kemampuan 1. Menjelaskan jenis dan fungsi pahat, alat bubut secara tepat dan benar 2. Menjelaskan cara menajamkan pahat bubut serta merawatnya sesuai prosedur yang benar 3. Menajamkan pahat bubut sesuai prosedur yang benar Uraian Materi 1. Jenis Pahat Dalam pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayatmenggaruk dan membentuk benda pelatihan Alat potong tersebut disebut Pahat bubut Jenis- jenis pahat bubut a. Pahat kuku besar b. Pahat kuku kecil c. Pahat lurus d. Pahat serongmiring e. Pahat pemotong f. Pahat penggaruk 2. Fungsi Pahat Bubut a. Pahat kuku besar Berfungsi untuk mengawali pembubutan dari bentuk balok menjadi bentuk silinder dan membentuk cekungan lebar serta dalam Di unduh dari 280 b. Pahat kuku kecil Berfungsi untuk membuat cekungan kecil, dan mengikis bagian dalam dan luar bubutan piring, mangkok dan benda kerja lainnya c. Pahat lurus Berfungsi untuk meratakan permukaan bentuk silinder, kerucut dan banyak lainnya d. Pahat serongmiring Berfungsi untuk membentuk cembung, alur dan celah miring e. Pahat pemotong Berfungsi untuk memotong, membuet celah lurusalur f. Pahat penggaruk Berfungsi untuk mengikismenggaruk bagian dalam dan luar bubutan mangkok, piring dan benda kerja lainnya Di unduh dari 281 3 Jenis dan Fungsi Alat Untuk Mengukur dan Menanda a. Penggaris logam Berfungsi untuk mengukur panjang, lebar dan untuk membuat garisdiagonal pada bendapelatihan b. Pensil HB Steadler Berfungsi untuk menandaimembuat garis pada benda latihan c. Jangka luar outside caliper Berfungsi untuk mengukur diameter bendapelatihan d. Jangka dalam inside caliper Berfungsi untuk mengukur bagian dalam ronggapada benda pelatihan , misanya mangkok, gelas dan benda pelatihan. Di unduh dari 282 4. Menajamkanmengasah Pahat Bubut a. Peralatan dan bahan 1 Mesin gerinda Mesin gerinda berfungsi untuk menajamkan pahat bubut kayu. Mesin gerinda dilengkapi dengan dua buah batu gerinda. Jenis batu gerinda berwarna putih, bersifat lurus, tajam dan keras, sedangkan yang berwarna abu-abu bersifat keras , tajam dan lebih keras 2 Batu Asah Batu asah berfungsi sebagai alatbahan untuk menajamkan pahat bubut kayu. Ada dua jenis batu asah Yaitu a Batu asah datar dengan dua permukaan , dan b Batu asah lengkung 3 Kain pellap Kain pellap berfungsiuntuk membersihkan pahat setelah diasah 4 Oli Oli berfungsi untuk pelicin pelumas pada waktu mengasah menggunakan batu asah 5 Air Air berfungsi sebagai alat pendingin pada waktu mengasah menggunakan mesin gerinda b. Proses pengasahan penajaman Pahat bubut kayu ang tajam sangat diperlukan dalam pekerjaan membubut. Ketajaman pahat bubut akan memudahkan pembubutan dan pembentukan, serta hasilnya akan maksimal. Berikut beberapa ilustrasi cara penajaman pahat bubut kuku menggunakan gerinda, batu asah datar, dan batuasah lengkung. 1 Mengasah dengan menggunakan mesin gerinda a Gambar dibawah ini menunjukkan cara memegang pahat pada waktu menggerinda pahat lurus dan pahat kuku besar. Di unduh dari 283 Sudut kemiringan pahat adalah 30º - 45º b Gambar berikut adalah pahat lurus standar yang diasah secara benar, yakni membentuk kerucut dengan satu titik sudut puncak c Gambar berikut adalah cara mengasah pahat lurus standar yang salah karena membentuk kerucut dengan dua titik sudut puncak 2 Mengasah menggunakan batu asah datar Gambar berikut menunjukkan cara mengasah menyilang yaitu mengasah pahat lurus , dengan sudut kemiringan pahat terhadap batu asah 25º - 35º. Pahat digerakkan didorong kedepan dan ke belakang , kemudian menyilang. Pada waktu mengasah digunakan oli atau air sebagai pelicin Di unduh dari 284 Berikut adalah gambar mengasah pahat lurus dengan cara melingkar silang. Perhatikan arah pengasahan. 3. Mengasah menggunakan Batu asah lengkung Gambar di bawah ini menunjukkan cara mengasah pahat kuku kecil bagian dalam dengan menggunakan batu asah lengkung. Cara mengasah didorong bkedepan dan kebelakang Di unduh dari 285 Gambar dibawah ini menunjukkan cara mengasah pahat kuku bagian luar Teknik Membubut Dua Senter Profil Cembung, Cekung Dan Alur Tujuan Khusus Setelah mempelajari unit IV ,Anda memilki kemampuan 1 Menjelaskan teknik membubut dua senter profil cembung, cekung dan alur secara tepat, 2 Memasang benda kerja padamesin bubut sesuai prosedur 3 Membubut dua senter profil cembung,cekung dan alur 4 Menjelaskan secara singkat proses membubut dua senter Materi Praktek Sebelum anda prektek membubut lakukan persiapan – persiapan berikut 1 Kenakan pakaian kerja dan perlengkapan keselanatan kerja seperti penutup kepala, maskerkaca mata 2 Periksa semua alat dan mesin yang akan digunakan dan yakin bvahwa alatmesin tersebutdapat berfungsi dengan baik 3 Bacalah gambar jkerja dengan cermat, agar tidak terjadi kesalahan teknis di dalam pengerjaan Proses Kerja 1 Potonglah kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap ujungnya 2 Buetlah garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan pensil untuk menentukan titik senter Di unduh dari 286 3 Tandailah titik senter dengan menggunakan drip atau palu besi 4 Ketamlah sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja 5 Pasanglah benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian penyangga pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari bentuk segi delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar Di unduh dari 287 7 Ratakan bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miringserong 8 Ukurlah benda kerja dengan menggunakan jangka luar outside caliper 9 Haluskan benda kerja dengan menggunakan kertas ampelas 10 Bentuklah bubutan cembung , cekung dan alur dengan menggunakan pahat kuku, pahat miring, pahat lurus Di unduh dari 288 Penyelesaian Akhir 1 Haluskan benda karja sekali lagi dengan menggunakan kertas ampelas 2 Lapisi permukaan benda kerja dengan menggunakan kain yang dibasahi cairan teak oil atau politur. Lakukan secara berulang – ilangpada saat benda kerja sedang berputar sehingga permukaan rata dan serat-serat kayu kelihatan alami TUGAS AKHIR PRODUK KERJA BUBUT Buatlah benda kerja dengan teknik membubutcembung, cekung dan alur sesuai tahapan –tahapan membubut dan gambar kerja berikutnya Di unduh dari 289 Di unduh dari 290 Contoh Produk Bubut Di unduh dari 291 LEGS Di unduh dari 292 B. Teknik Membubut Mangkok Dan Piring PRASYARAT Sebelum mempelajari buku ini, alangkah baiknya bila anda telah membaca atau memahami modul sebelumnya, yaitu Membubut Pejal Dengan Profil Cembung, Cekung, Alur RUANG LINGKUP MATERI Modul ini tardiri dari 2 unit pembelajaran, yaitu 1 Teknik Membubut satu senter menggunakan piring pembawa chuck 2 Melapisi permukaan benda kerja di mesin bubut TUJUAN UMUM Membubut mangkok piring serta melapisi permukaan benda kerja di mesin bubut “Demi kenyamanan dan keamanan anda dalam berlatih, jangan lupa rambu – rambu keselamatan kerja” TES AWAL 1 Jelaskan apa yang anda ketahui tentang bubut satu senter 2 Apa fungsi dari piring pembawa ? 3 Apa fungsi dari chuck? 4 Jelaskan cara memasang benda kerja pada mesin bubut 5 Jelasskan proses bpembubutan mangkok dan piring 6 Jelaskan cara melapisi permukaan benda kerja di mesin bubut MATERI PEMBELAJARAN UNIT 1 TEKNIK MEMBUBUT MANGKOK DAN PIRING Tujuan Khusus Setelah mempelajari unit 1 ini, Anda memiliki kemampuan 1 Menjelaskan secara tepatteknik bebet satu senter menggunakan piring pembawa mangkok 2 Memasang benda kerja pada mesin bubut sesuai prosedur 3 Membubut mangkok dan pring sesuai proses kerja yang benar 4 Menjelaskan secara singkat proses membubut mangkok dan piring Uraian Materi 1. Teknik Membubut Satu Senter Teknik membubut satu senter adalah membubut menggunakan satu senter hidup , sedang untuk memegang benda kerja dipergunakan piring pembawa atau chuck. a. Piring Pembawa Face Plate Di unduh dari 293 Piring pembawa berfungsi untuk memegang benda kerja yang berdiameter besar yang tidak muat bila dicekam dengan chuck b. Chuck Cekam Cekam berfungsi untuk memegang benda kerja. Cekam ada yang berggig 4 atau 3. Cekam dipasang pada senter hidup sumbu utama dengan pengikat berulir. 2 Cara Menyiapkan dan Memasang Benda Kerja Pada Piring Pembawa a. Buat Ganbar Lingkaran pada benda akerja dengan menggunakan jangka b. Potong benda kerja menggunakan mesin gergaji pita bandsaw Di unduh dari 294 c. Pasang benda kerja pada piring pembawa dengan cara disekrup dan dikencangkan menggunakan obeng. A. Proses Kerja Pembubutan a. Pasanglah benda kerja yang sudah menempel di piring pembawa pada sumbu utama mesin bubut b. Aturlah ketinggian penahan pahat sejajar dengan titik tengah benda kerja c. Yakinkan bahwa bendas kerja sudah terpasang dengan benar pada sumbu utama dan tidak bersinggungan dengan penyangga pahat d. Hidupkan mesin bubut edan mulailah membubut bagian luar mangkok mengunakan pahat penggaruk atau pahat kuku sesuai bentuk ukuran pada gambar kerja e. Aturlah penyangga pahat di depan benda kerja dengan ketinggian sejajar dengan titik tengah benda kerja, kemudian bubutlah Di unduh dari 295 mangkok bagian dalam menggunakan pahat kuku atau pahat penggaruk. Mulailah pembubutan dari tepi mangkk menuju ke tengah mangkk hingga mencapai kedalaman tertentu sesuai ukuran dan bentuk pada gambar kerja f. Lakukan pengukuran bubutan cembung dengan menggunakan mal g. Lakukan pengukuran dalam mangkok menggunakan penggaris logam h. Lakukan pengukuran ketebalan mangkok menggunakan jangka luar outside caliper Di unduh dari 296 i. Lakukan penghalusan bagian luar dan dalam mangkok dengan menggunakam kertas ampelas Tugas 1. Jelaskan teknik bubut satu senter menggunakan piring pembawa dan chuck 2. Bagaimana cara memasang benda kerja pada mesin bubut ? 3. Jelaskan proses membubut mangkok dan piring ¡ 4. Bubutlah mangkok dan piring sesuai proses kerja yang benar Baca dan cermati gambar kerja untuk mangkok dan piring di bawah ini. ” Masukkan gambar kerja Membubut Mangkok dan Piring dari teks asli ” UNIT 2 MELAPISI PERMUKAAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUT Tujuan Khusus Setelah mempelajari unit 2, Anda memiliki kemampuan 1. Melapisi permukaan benda kerja di mesin bubut sesuai prosedur 2. Melapisi benda kerja dari piring penbawa sesuai prosedur Uraian Materi 1 Melapisi Permukaan Luar dan Dalam Mangkok dengan teak oil atau politur menggunakan kaos spon. Lakukan pekerjaan berulang-ulang pada saat benda kerja mangkok sedang berputar hingga permukaan kelihatan rata dan serat kayu tampak alami. Usahakan agar putaran mesin pelan Di unduh dari 297 2 Melepas Benda Kerja a. Untuk melepas benda kerja dari piring pembawa, dengan cara melepas sekrup menggunakan obeng hingga lepas dari piring pembawa b. Bersihkan bekas lubang sekrup dengan menggunakan ampelas kertaspahat Gambar Kerja Di unduh dari Di unduh dari 299 BAB IV C. TEKNIK KERJA UKIR 1. Perlengkapan Kerja Ukir kayu dan Peralatan Kerja Ukir a. Perlengkapan Kerja Ukir Teknologi kerja ukr kayu memerlukan perlengkapan yaitu meja kerja sebagai tempat landasan untuk mengukir dan kursi sebagai tempat duduk untuk kerja supaya mendapatkan kenyamanan dalam kerja ukir, penerangan ruangan, sistem sirkulasi udara ventilasi ruangan, ruangan harus memadahi sehinga dengan kelengkapan tersebut diatas akan didapatkan situasi kerja yang nyaman. Gb 1. Meja dan kursi kerja Ukir b. Peralatan Kerja Ukir Kayu Alat pokok kerja ukir kayu adalah seperangkat pahat ukir yang terdiri 20 bilah pahat bentuk penguku 10 bilah pahat bentuk penyilat 1-3 bilah pahat bentuk pengot 5-10 bilah pahat bentuk kol 3-5 bilah pahat bentuk V vepahat coret Proses Pembuatan Pahat Ukir secara Tradisional Pembuatan alat ukir berupa seperangkat pahat melalui penyediaan bahan pokok besi baja yang dua jenis bahan besi baja yang biasa dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan pahat ukir yaitu besi baja batangan dan besi baja bekas gergaji band saw dan gergaji sirkelcircular saw dari dua jenis bahan itu tentu saja akan didapatkan produk alat ukir yang berbeda pula, baik dari ketajaman mata pahat maupun bentuk permukaan tekstur bilah pahat. Hal ini sangat dominan sekali karena berbeda pahat ukir yang terbuat dari bahan baku dari bahan baku besi bekas kereta,kualitas permukaan bilah pahat akan terasa halus,padat dan rata. Ini dikarenakan teknik gerenda dan pemadatan Di unduh dari 300 cukup matang. Tetapi kelemahan dari pahat ukir ini tidak sempurnanya tingkat penyepuhan besi ketika dalam proses pahat ukir yang terbuat dari lempengan bilah gergaji bekas band saw,tingkat ketajaman mata ukir sangat tajam. Kelemahan dari pahat ukir ini ketebalan pahat yang sangat minimum,karena dari bahan yang sudah tersedia tipis dan cenderung tidak bisa ditebalkan. Adapun tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut a Proses perapian bahan pahat untuk melunakkan bahan besi baja b Proses pembentukan awal untuk mencapai ketebalan bahan yang dikehendaki c Proses pembentukkan akhir dan menghaluskan pahat ukir. Gb 2. Proses melunakkan besi baja Gb 3. Proses pembentukan awal Gb 4. Proses pembentukan akhirmenghaluskan permukaan pahat Di unduh dari 301 Gb 5. Peralatan dan mal untuk pembuatan pahat Gb 6. Hasil akhir produksi pahat ukir dalam 1 set Gb 7. Pahat Penguku Gb 7. Pahat Penyilat Alat Bantu dalam Kerja Ukir terdiri Pensilspidol, alat pengukurmeteran,sikat ijuk, siku, ketam, alat potonggergaji mesinmanual,kertas pola, mesin bor, mesin skroljigsaw, klem,dll. Mesin Skrol saw Mesin ini sangat penting dalam kerja ukir terutama saat kita mengerjakan ukiran yang berlobang. Mesin ini sangat banyak digunakan di SMK-SMK Seni dan Budaya terutam pada Program Keahlian Kriya Kayu, pada industri mebel dan ukiran. Mesin jenis tersebut jenis mesin buatan pabrik yang memiliki keterbatasan ukuran papan kerja maksimal 50 cm persegi. Di unduh dari 302 Sedangkan diperusahaan-perusahaan mebel di Jepara umumnya menggunakan mesin skrol dikenal dengan nama mesin bobokpelobang rakitan sendiri yang mampu melobang pada papan kerja dengan ukuran lebih dari 1 meter persegi. Mesin Jigsaw Jig saw juga bisa digunakan untuk membantu kerja ukir terutama untuk membuat lobang yang besar-besar dan juga apa bila ukuran benda yang diukir cukup besar dan tidak dapat dijangkau dengan mesin skrol saw. Gb. 8 Mesin Skrol dan jigsaw Mesin Bor Mesin bor juga sangat penting untuk membantu kerja ukir manakala kita mengukir dengan teknik kerawangan atau juga membantu membuat lobang sebelum benda kerja di skrol. Ada dua jenis mesin bor yakni mesin bor duduk dan portabel Gb 9. Bench drill Gb 10. Portable drill Klem Meja Klem meja biasa dikenal berbentuk huruf F dan G, dalam proses ukiran kayu klem merupakan alat bantu yang sangat penting. Disamping berfungsi untuk memegang benda kerja tidak bergerak kesana-kemari juga agar posisi kayu flet dengan meja kerja sehingga dapat terhindar kerusakan benda kerja Di unduh dari 303 Palu kayu Palu kayu merupakan alat yang penting dalam kerja ukiran kayu. Ada 2 macam palu terbuat dari bahan kayu dan dari bahan karet. Dua jenis tersebut dapa digunaka digunakan tetapi lebih senang bila menggunakan palu kayu, karana lebih lembut dan kenyal. Gb 11. Klem F dan G Gb 12. Pukul kayu Sikat Ijuk Dalam kerja ukiran diperlukan pula sikat ijuk yang berfungsi untuk membersihkan kotoran kayu pada ukiran yang telah selesai di ukir. Peralatan kerja bangku Peralatan kerja bangku juga diperlukan dalam kerja ukir, antara lain gergaji potong, ketam, rol meter, try square, pensil, dll Gb 13. Sikat ijuk Alat kerja bangkumanual Di unduh dari 304 2. Penggunan alat dengan benar Pengertian penggunaan alat dengan benar di dalam teknik kerja ukir kayu yang terpenting adalah pertama cara penggunaan cara memegang pahat dan penerapannya, kedua memastikan bahwa setiap pahat yang akan digunakan selalu dalam kondisi tajam. Kedua hal tersebut sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap efektivitas, kualitas hasil pahatan, dan kecepatan dalam memperoleh hasil ukiran. Berikut ini dijelaskan jenis, bentuk dan cara penggunaan dari masing-masing jenis pahat, antara lain sebagai berikut a. Pahat Penguku Pahat penguku dalam satu 1 set pahat ukir berjumlah 20 bilah Ukuran lebar pahat dimulai dari paling kecil 1,5 mm sampai dengan 40mm. Panjang pahat 220-250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm. Fungsi pahat penguku digunakan untuk membuat ukiran bentuk lengkung, melingkar, membuat bentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahancawenan b. Gb 14. Pahat penguku 20 bilah Gb. 15. Detail bentuk pahat penguku Gb 16. Cara menggunakan pahat penguku Di unduh dari 305 b. Pahat Penyilat Pahat penyilat dalam satu set pahat ukir berjumlah 10 bilah Ukuran lebar dimulai dari paling kecil 1 mm sampai dengan 40mm panjang 220-250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm Fungsi pahat penyilat untuk membuat pahatanukiran bentuk garis lurus dan bentuk cembung lurus dan cekungdasaranlemahan. Gb. 17 Pahat penyilat Gb 18. Detail bentuk pahat penyilat Gb 19. Cara menggunakan pahat penyilat c. Pahat Pengot Pahat pengot dalam 1 set pahat ukir berjumlah 1- 3 bilah Bentuk mata pahat miring menyudut,ukuranyang biasa dipakai antara 4 mm sampai dengan 10 mm, panjang 220- 250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm. Fungs pahat pengot digunakan untuk membersihkan sudut sela-sela dasaran ukiran yang sulit dijangkau dengan pahat peratapenyilat Di unduh dari 306 Gb 20. Pahat bentuk pengot d. Pahat Kol Pahat kol dalam 1 set pahat sebanyak 5 -10 bilah Ukurannya dimulai dari paling kecil 5 mm sampai dengan 45 mm, panjang 220-250 mm, tebal kurang lebih 0,75 mm. Fungsi pahat kol untuk membuat pahatanukiran bentuk cekung yang dalam seperti alur lengkung, juga biasa untuk membuat hiasan texture untuk karya seni. Pahat ini juga digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat penguku. Gb 21. Pahat kol Gb 22. detail bentuk pahat kol e. Pahat Coret Pahat coret dalam 1 set pahat ukir berjumlah 1 – 3 bilah Ukuran lebar dimulai dari yang paling kecil 3 mm sampaii dengan 1,5 cm. Fungsi pahat coret untuk membuat pahatanukiran isianhiasan daun atau bunga, dan texture untuk karya seni. Di unduh dari 307 Gb 23. Pahat pengot f. Cara merawat dan Menajamkanmengasah pahat Batu asah Dalam kerja ukir pahat harus selalu dirawatdijaga selalu dalam keadaan siap pakaitajam. Cara menajamkan pahat biasanya menggunakan batu asahan. Batu asahan dipasaran ada dua jenis, yaitu batu asahan yang diproduksi oleh pabrik dan perusahaan tradisional. Batu asahan yang diproduksi oleh pabrik ini biasanya disebut batu asah minyak, batu asah ini pada waktu dipakai menggunakan minyak pelumasolie. Sedangkan batu asahan tradisional menggunakan air. Batu asahan minyak biasanya ada dua permukaan yang berbeda; satu permukaan kasar dan satu permukaan halus. Fungsi permukaan yang kasar biasanya digunakan untuk memperbaiki apabila permukaan mata pahatnya rusak akibat misalnya jatuh dari meja kerja atau rusak karena kesalahan teknis. Sedangkan permukaan yang halus biasanya digunakan untuk menajamkan pahat ukir terutama pahat penyilatpahat mata lurus. Batu asah gunung memiliki dua permukaan yang sama yaitu halus saja atau kasar saja. Batu asah ini khusus untuk menajamkan, baik pahat lurus dan lengkung. Gb 24. Batu asah minyak Gb asah air Di unduh dari 308 Cara menajamkan pahat ukir Pahat Penguku Diasah pada sisi sudut batu asah, dimulai dari pahat yang ukuran terkecil, sampai pada mata pahat yang terbesar. Apabila pengasahan tidak sesuai dengan sisi sudut batu asah maka mata pahat kuku ini dapat berubah bentuknya seperti cekung bagian tengah mata pahat. Gb 26. Cara mengasah pahat penguku Gb 27. Cara mengasah pahat bagian dalam mata pahat penguku bagian luar Pahat PenyilatMata lurus Diasah pada permukaan batu asah yang datar, dimulai dari pahat yang terbesar n sampai pada mata pahat yang terkecil. Jadi urutannya kebalikan dengan cara mengasah pakat penguku. Gb 28. Cara mengasah pahat penyilat Gb 29. Cara mengasah pahat bagian dalam mata pahat penyilat bagian luar Perawatan Pahat Ukir Selain menjaga pahat ukir selalu dalam kondisi tajam, pahat ukir perlu dirawat antara lain dengan membersihkan setiap bilah pahat dengan kain setiap selesai digunakan, dan untuk menjada bilah pahat terhindar dari karatan setiap bilah pahat dilap dengan kain yang dibasahi degan olie. Di unduh dari 309 3. Keselamatan Kerja Perlengkapan dan manfaat kesehatan dan keselamatan kerja dalam kerja ukir antara lain terdiri Pakaian kerja, melindungi dan mengindari kotoran kayu pada masa kerja ukir. Sepatu kerja, pada masa kerja ukir kayu harus memakai sepatu agar terhindar kecelakaanterkena pahat yang jatuh dari meja kerja. Kaos tangan, diperlukan pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat agar tangan kita tidak terluka dan kotor. Masker, diguna pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, pengamplasan dan finishing. 4. LatihanPraktek Kerja Ukir Kayu a. Mengenal Ragam hias diterapkan dalam ukiran kayu di Indonesia Sebelum melaksanakan latihan teknik kerja ukir kayu perlu kiranya kita mengenal ragam hias yang berkembang dan diterapkan pada ukiran kayu di Indonesia antara lain sebagai berikut Motif Pejajaran berasal dari ukiran kayu yang terdapat pada makam Sunan Gunung Jati, motif Majapahit berasal dari tiang pendopo Mesjid Demak, motif Bali banyak ditemui di pintu- pintu Pura Bali, motif Mataram diambil dari ornamen wayang purwa kerajaan Demak. Motif Jepara hasil dari ornamen di makam Mantingan Jepara, motif Madura yang terkenal dengan sifatnya yang khas berasal dari keraton keraton Sumenep, motif Pekalongan dikenal memiliki bentuk yang hampir mirip dengan dengan motif Pejajaran dan Mataram. Motif Surakarta bermula dari keraton Surakarta dan motif Yogyakarta juga berasal dari keraton Yogyakarta. Berikut ini disajikan gambar motif dan uraian dari bagianbagian motif klasik tradisional yang berkembang pada zaman islam di Jawa yang telah yang mencapai puncak kejayaan pada zaman kerajaan-kerajaan besar di Jawa dan sekitarna, antara lain sebagai berikut Di unduh dari 310 Ragam Hias Pejajaran Ragam Hias Pejajaran berbentuk ukel dari daun pakis dan bentuknya serba bulat. Bentuk ukel seperti tanda koma, Angkupnya berbentuk bulat juga. Ujung ukel berbentuk patran miring. Ragam Hias Pejajaran ini dapat kita lihat di Makam Sunan Gungung Jati, pada suatu bangsal dari kayu berukir. Menurut sejarah, semula adalah bangsal Taruma Negara dari Kerajaan Prabu Siliwangi. Makam tersebut terletak di dekat sungai Citarum di daerah Cirebon. Ragam Pejajaran diketemukan oleh Dinas Purbakala. Pokok dan Dasar Motif PejajaranBagian Pokok Cembung,semua daun atau bunga besar maupun kecil, dibuat cembung bulat. Gb 30. Motif Pejajaran Angkup Mempunyai beberapa angkup antara lain angkup besar, angkup tanggung, angkup kecil. Culo Ialah unsure yang penting untuk mengetahui bahwa itulah motif Pejajaran. Lain dari pada itu tanda culo, berbentuk cembung. Motif Pejajaran besar maupun tanggung dan kecil ada culonya. Endong Ialah sehelai daun yang selalu digendong oleh daun- daun pokok daun yang besar atau suatu trubusan yang selalu tumbuh di belakang daun pokok. Simbar Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuhnya pada daun besar atau daun pokok yang berdampingan dengan tangkai angkup. Benangan Yaitu gagang yang terletak di bagian muka ulir atau daun melingkar menuju ulir atau hiasan yang berwujud seperti benang di bagian sehelai daun. Bentuk ini menambah manis dan cantiknya motif tersebut. Pecahan Ialah garis penghias daun; bentuk pecahan ini diselaraskan dengan motif tersebut. Di unduh dari 311 Ragam Hias Majapahit Ragam Hias Majapahit berbentuk bulatan dan krawingan cekung dan terdiri dari ujung ukel dan daun- daun waru maupun pakis. Dalam raga mini patran daun diwujudkan krawing cekung. Bentuk Ragam Hias Majapahit untuk ragam pokok berbentuk seperti tanda Tanya. Ragam-ragam ini terdapat pada bekas-bekas potongan batu yang hanya sedikit, dan pada potongan kayu yang sudah rusak. Ragam Majapahit diketemukan oleh Ir. H. Maclaine Pont, seorang pejabat pada Museum Trowulan dan juga dapat dilihat pada tiang Pendopo Masjid Demak. Gb 31. Motif Majapahit Menurut sejarah tiang tersebut merupakan benda peninggalan kerajaan Majapahit yang dibawa oleh R. patah. Pokok dan dasar Motif Majapahit BagianPokok Campuran cekung dan cembung, memang daun ini merupakan campuran yang sesuai untuk menambah baiknya motif tersebut. Angkup Ragam ini mempunyai dua angkup, yang berbentuk cembung dan cekung memakai ulir menelungkup pada sehelai daun pokok. Jambul Ragam ini mempunyai jambul susun dan jambul satu. Ini suatu t anda untuk daun-daun pokok atau daun lainnya. Jambul yang satu untuk daun yang tanggung. Adapun daun kecil tidak memerlukan jambul. Jambul ini diletakkan di muka bagian atas ulir pada penghabisan ulir angkup. Di unduh dari 312 Trubusan daun semi ialah sehelai daun yang terletak di atas angkup atau daun besar berebentuk bulat atau cekung krawing, baik daun tanggung maupun daun kecil. Benangan Sama dengan motif Pejajaran, hanya bedanya jika motif Majapahit mempunyai benangan rangkap. Benangan rangkap ini dipakai pada daun yang besar dan benangan satu pada daun yang tanggung. Simbar Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuh pada daun besar atau pokok daun pada bagian bawah, berdampingan dengan tangkai angkup. Pecahan Sama dengan pada motif Pejajaran Ragam Hias Bali Ragam Hias Bali hampir sama dengan Ragam Hias Pejajaran. Bedanya terletak pada ujung ukel dihiasi dengan sehelai patran. Jadi ukel besar kecil, bulat cekung, pecahan, ada pula daun yang runcing. Ragam Hias bali oleh orang Bali dinamakan Patre Punggel. Ragam ini dapat dilihat di pura sebagai hiasan pintu masuk. Juga di kota- kota besar yang sudah banyak didapatkan patung-patung Bali Klasik. Pokok dan Dasar Motif Bali Bagian Pokok Campuran cekung dan cembung serta campuran daun ini. Daun yang besar atau tanggung, sehingga bentuk daun dapat dimengerti jika daun inilah motif Bali. Gb 32. Motif Bali Pokok Daun Sehelai daun yang tumbuh di tengah-tengah daun yang lain dan tertutup oleh angkup. Batas dan garis pokok berimpitan dengan ulir muka benangan dan masuk pada angkupnya. Angkup Sehelai daun yang menutup daun pokok dari pangkal hingga sampai pada ujungnya dan pada ujung daun berulir. Di unduh dari 313 Benangan Berbentuk cekung melingkar di bagian muka ulir dan tidak berimpitan dengan garis-garis yang lain dan ujungnya berulir. Sunggar Sehelai daun yang tumbuh membalik di muka berbentuk krawingan, yang pokoknya tumbuh dari ulir bagian benang. Endong Sehelai daun yang selalu tumbuh di belakang punggung daun pokok, yang berbentuk cempalukan berulir atau daun punggel. Trubusan daun semi sehelai daun tambahan yang tumbuh di bagian ujung atau atas daun pokok, menambah indahnya daun itu. Simbar Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuh pada daun besar atau daun pokok di bagian bawah berdampingan tangkai angkup. Pecahan Suatu cawenan yang memisahkan daun pokok, terletk ditengah-tengah daun itu, menambah baiknya dari suatu motif Bali. Ragam Hias Mataram Motif Mataram ini jika ditinjau dari gambar ukir, berasal dari pakaian wayang purwa. Bentuknya mirip bentuk cawenan-cawenan pakaian wayang. Dapat disimpulkan, ukiran motif Mataram mengambil motif ukiran wayang purwa Kerajaan Demak. Sebab, menurut sejarah, pada waktu kerajaan Demak mengalami masa surut, wayang dibawa pula ke Kerajaan Mataram. Dalam pelaksanaannya, motif Mataram berbentuk krawingan. Pokok dan Dasar Motif Mataram Pokok Berbentuk krawingan atau cekung, bagian muka Gb 33. Motif Mataran Di unduh dari 314 dan atas memakai ulir atau polos dan ada pula daun yang menelungkup. Daun-daun motif Mataram ini sifatnya menyerupai daun alam bentuk digubah dan cara hidupnya bergerombolan, sehingga menggambarkan kesatuan atau menuju kesatu titik memusat. Benangan Yang mempunyai bentuk benangan timbul dan cawen melingkar menuju ulir muka. Trubusan Yang mempunyai bentuk sehelai daun kagok, bengkok tumbuh di bagian muka benangan dan berhenti di bawah ulir. Pecahan Ialah suatu pecahan yang bentuknya menyobek sehelai daun memakai irama berbelok-belok, sehingga menambah baiknya masing-masing daun. Ragam Hias Jepara Ragam Hias Jepara dikembangkan oleh penduduk Jepara, untuk perhiasan rumah tangga di daerah itu sendiri. Juga diperdagangkan ke Luar Negeri. Ragam Hias tersebut dari ukiran kayu; misalnya alat- alat rumah tangga, berupa peti untuk penyimpan barang- barang perhiasan, kursi tamu, almari, buffet, toilet, dan lain- lainnya. Untuk keperluan rumah tangga misalnya; gebyok yakni dinding antara serambi rumah dengan ruang peringgitan ruang muka yang sering terdapat di sekitar daerah Jepara dan kudus. Gb 34. Motif Jepara Peninggalan pertama yang masih dapat kita lihat yaitu hiasan ornamen yang ada di Makam Mantingan Jepara. Pokok dan Dasar Motif Jepara Pokok Dari motif ini garis besarnya berbentuk prisma segi tiga yang melingkar-lingkar dan dari penghabisan l ingkaran berpecah- pecah menjadi beberapa helai daun, menuju ke lingkaran gagang atau pokok dan bercawenan seirama dengan ragam tersebut. Di unduh dari 315 Buah Ialah di bagian sudut pertemuan lingkaran, berbentuk bulatan kecil- kecil bersusun seperti buah wuni. Pecahan Ialah cawenan yang berbentuk sinar dari sehelai daun Lemahan Ialah dasar, dalam prakteknya tidak begitu dalam ada juga yang di krawang atau tembus. Ragam Hias Madura Motif Madura mempunyai corak tersendiri, bentuk daunnya agak kaku, biasanya untuk perhiasan kamar. Ragam ini diujudkan berlapis bersusun, daun yang ada di sebelah muka terpisah dengan daun di belakang, tetapi merupakan satu rangkaian. Motif Madura diciptakan oleh para ahli seni di daerah itu sendiri tidak mencontoh motif dari daerah lain. Motif tersebut tidak diperdagangkan seperti ukiran dari daerah Jepara yang merupakan sumber penghidupan rakyat setempat. Akan tetapi juga kita dapat melihat motif ukiran Madura itu Gb 35. Motif Madura di gedung Museum Pusat museum Gajah Jakarta. Sebagai contoh diberikan perhiasan melengkung di atas sebuah pintu yang pada waktu itu dipersembahkan penduduk kepada Gubernur Jenderal De Greaff dan sesudah beliau kembali ke Negeri Belanda, barang tersebut dipasang pada salah sebuah pintu di museum Pokok dan Dasar Motif Madura Pokok Raga mini mengubah patran yang diselingi dengan isianisen-I seni bunga, buah, daunnya melengkung membentuk tanda Tanya dan bentuk daunnya cekung krawing. Pecahan Tiga baris panjang pendek dari benangan menuju ujung daun motif. Benangan Timbul dari pangkal daun menuju ke ulir daun tersebut. Di unduh dari 316 Ragam Hias Cirebon Di kota Cirebon dan sekitarnya terdapat seni ukir kayu yang mempunyai gaya tersendiri. Pada dasarnya ragam hias tersebut dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu ragam hias awan, bukit batu karang dan motif tumbuh- tumbuhan. Masing-masing mempunyai cirri khas yang menunjukkan perbedaan antara yang satu dengan lainnya. Ragam Hias awan dapat diketahui, dengan adanya garis sudut-menyudut yang terpajang dari pilin berupa belah ketupat yang letaknya mendatar. Pada rangkaian belah ketupat tidak terdapat rangkaian tanaman, dan dapat juga Gb 36. Motif Cirebon diketahui dari cara meletakkannya. Ragam Hias batu karang dapat diketahui dengan adanya batu karang yang menjalar pada pilin- pilin seperti belah ketupat yang berantai, bagian pinggir bergelombang dan sudutnya dibulatkan. Garis sudut menyudut yang terpajang dari belah ketupat berdiri tegak. Adapun Ragam Hias Cirebon yang bentuknya merupakan gubahan bentuk tumbuh-tumbuhan mempunyai bentuk hamper sama dengan ragam hias Pejajaran. Begitu pula bentuk timbul cekungnya menunjukkan perbedaan yang jelas sekali. Gambar orang dan binatang menurut ragam gias Cirebon sering dilukiskan dalam bentuk ragam hias tanaman. Hal ini dilakukan berhubung dengan adanya larangan dalam agama Islam untuk melukiskan manusia dan binatang. Selain ragam Cirebon yang diwujudkan dalam bentuk sulur- suluran kembang bakung, banyak juga ragam hias lain dalam bentuk Pohon Hayat yang mempunyai arti simbolik, bahwa Pembagian dunia itu serba dua yang menyatakan dunia atas burung enggang, dunia bawah ulur, serta keesaan Tuhan digambarkan dengan pohon Hayat. Pokok dan Dasar Motif Cirebon Di unduh dari 317 Pokok Raga mini mirip dengan ragam Pejajaran yang berbentuk cembung bercampur cekungbulat dan krawing, merupakan komposisi besar kecil yang berbuah dan berbunga. Angkup Menelungkup pada bagian daun pokok melingkari ragam pokok. Ragam Hias Pekalongan Motif Pekalongan termasuk seni ukir yang tidak kalah dengan motif yang lain dan mempunai corak tersendiri, juga mempunyai bunga dan buah seperti bakung. Ukiran ini kurang dikenal, sebab tidak dikembangkan atau tidak diperdagangkan penduduk setempat,hanya dipergunakan untuk perhiasan rumah tangga. Karena Pekalongan terkenal dengan batiknya, maka batik inilah yang dikembangkan oleh penduduk di kota tersebut. Gb 37. Motif Pekalongan Pokok dan dasar MotPekalongan Pokok Da sa r mo tif p e ka lo ng a nmirip Pa ja ja ra n ya ng b e rb e ntuk c e mb ung d a n d a n c e kung . Ang kup tumb uh me ling ka ri ra g a m po ko k de ng a n a ng kup ya ng b e rsusun. Be nangan b e rb e ntuk timb ul me ng hub ung ka n ulir ya ng sa tu d e ng a n ya ng la in, sa ma d e ng a n ra g a m ma ta ra m. Pecahan, hanya terdapat pada lingkaran besar dan daun-daun. Di unduh dari 318 Ragam Hias Surakarta Ragam hias Surakarta mengambil gubahan patrari dan ukel pakis yang sedang menjalar dengan bebas, berbentuk cembung dan cekung, yang dilengkapi dengan buah dan bunga. Hasil seni merupakan gaya pembawaan danwatak penciptaan pengaruh alam sekitarnya. Pada umumnya penduduk Surakarta gemar akan gerak irama yang bebas namun tetap memenuhi syarat komposisi. Gb 17. Motif Surakarta Seolah-olah ada keseragaman hidup masyarakat Surakarta dengan aliran Benagawan Solo. Ragam hias ini masih banyak terdapat di sekitar keraton Solo, di Museum Radya Pustaka, dan di tebeng Langse Makam Pujangga Ronggo Warsito di desa Palar Klaten, diambil juga gubahan daun bakung dan kangkung. Pokok dan dasar motif Surakarta Pokok dasar motif Surakarta mirip motif campuran antara ragam hias Jepara dan Pekalongan yang berbentuk cembung dan cekung serta runcing dan bulat. Angkup digubah dari daun pakis yang berbentuk sesuai dengan angkup ragam hias Bali. Benangan dan pecahan membentuk garis yang pada ujung melingkar . Di unduh dari 319 Ragam Hias Yogyakarta Ragam hias Yogyakarta mengambil gubahan sulur-sulur yang berbentuk pilin bunga sebetulnya akar gantung, melilit menyerupai tali yang bergelombang. Pada jarak- jarak yang tertentu ada buku- buku dari sinilah selalu tumbuh keluar tangkai daun, yang berbentuk seperti pilin. Pilin-pilin ini mengikalke kanan dan kekiri berganti-ganti. Pada ujung tiap-tiap tangkai daun, ada buah dan bunganya. Daun- daun yang menempel pada tangkainya, mengikal berlawanan arah. Penjelasan ini diberikan oleh Dr. Brandes. Ragam hias tersebut banyak digunakan pada hiasan-hiasan alumunium, perak, emas dari barang-barang Gb 38. Motif Yogyakarta kerajinan yang dihasilkan oleh penduduk Yogyakarta misalnya alat-alat sendok, asbak, cerana, gong, bejana kerangka atau sarung keris dan lain-lain. Pokok dan Dasar Motif Yogyakarta Pokok diambil dari gubahan sulur yang berbentuk pilin yang tegar, bertangkai bulat Daun berbentuk mengikal berlawanan, krawing, bulat yang mempunyai tepi membalik ke atas sebagian sehingga tampak timbul. Pecahan terdapat pada tangkai dan daun Angkup seringkali terdapat pada tangkai sulur yang searah dengan tegarnya tangkai, yang merupakan daun pula. Di unduh dari 320 Diantara motif-motif yang berasal dari luar Jawa banyak yang berasal dari ukiran bambu misalnya suku Dayak di Kalimantan dan Toraja di Sulaweasi selatan. Begitu juga ukiran yang bercorak magis dari Irian, Batak dan seluruh wilayah dataran Sumatera seperti Minangkabau dan merupakan pemunculan dalam rumpun Melayu G b . Gb 39. Dua orang sedang mengukir dengan teknik raut dalam pembuatan handle mandao Gb 40. Motif Kalimantan. Di unduh dari 321 Gb 41. Ukiran Kayu Batak bentuk topeng Gb 42. Motif Irian Gb 43. Motif Toraja Disamping ragam hias tradisonal Indonesia yang telah diuraiakan tersebut diatas. Di Indonesia juga berkembang motif-motif dari manca negara terutama pada sentra-sentra industri mebel di Indonesia seperti di Jepara, Klaten, Serenan, Yogyakarta, Bali dll, Motif-motif tersebut terutama motif-motif eropa diaplikasikan sebagai unsur hias pada produk-produk mebel, hiasan maupun, seperti contoh dibawah ini Di unduh dari 322 Gb 44. Motif Eropa yang banyak diterapkan di Indonesia G b . 4 5 B e b a r a p a Di unduh dari 323 Gb 45. Contoh motif Eropa yang banyak dipakai di industri mebel di Indonesia Gb 46. Contoh Penerapan Motif Eropa pada Zaman Baroque Gb. 47. Produk mebel ukiran dengan motif eropa yang diproduksi dan diperdagangkan di Jepara Di unduh dari 324 b. Jenis Ukiran Jenis Ukiran dapat dikategorikan menjadi 3 tingkatan. Hal ini berdasarkan tinjauan dari segi teknik penggarapan ukiran itu sendiri yaitu 1. Ukiran Datar 2. Ukiran DalamTinggi 3. Ukiran KrawangTembus Ukiran Datar adalah ukiran yang teknik pengerjaannya tidak mementingkan tingkat penonjolan dimensi gambar tetapi lebih mengarah pada goresan garis garis gambar atau pola diatas permukaan bidang ukiran, sehingga terkesan bentuknya masih datar rata dengan permukaan . Ukiran Tinggidalam adalah teknik ukir bentuk ukirannya sangat menonjol sehingga hasil ukiran terlihat berdiri sendiri karena perbedaan kedalaman dasaranlemahan, Apabila dasaran lemahan bidang ukiran dihilangkan dan menjadi tembus kerawang maka biasanya disebut ukiran kerawangtembus. Ukiran Tembuskrawangan adalah teknik ukir yang bagian dasaranlemahan dilobang dengan gergaji skrol. Gb. 48 Ukiran datar Gb. 49 Ukiran TinggiDalam Gb. 50 Ukiran tempel Di unduh dari 325 Gb. 51 Ukiran Tembus Krawangan c. Proses Teknik Ukir Kayu Pada umumnya proses mengukir kayu terbagi dalam 5 tahapan yaitu Tahap Getaki,Grabahi, Matut, Nbenangimecahi,Nglemahi, tetapi sebelum proses mengukir dimulai akan didahului proses persiapan yaitu menyiapkan pola, menempel pola, kemudian dilanjutkan dengan proses mengukir, sebagai berikut Gb 52. Proses menempelkan pola ukiran pada papan 1. Nggetaki ialah membuat pahatan pada permukaan papan ukiran sehingga gambar atau pola dalam kertas berpindal menjadi goresanpahatan garis pada papan. Gb 53. Proses Nggetaki Di unduh dari 326 2. NggabahiGlobali ialah membentuk secara kasar dari masing-masing bagian motif, sekaligus membuang bidang bidang yang nantinya menjadi dasaran ukiran biasa disebut lemahan. Gb. 54 Proses nggrabahi 3. Matut ialah membuat bentuk ukiran yang telah terbentuk secara kasar tadi menjadi lebih halus dan sempurna sehingga bentuk lebih tajam dan permukaan bentuk ukiran menjadi halus. Gb 55. Proses menghaluskan bentuk ukiranmatut 4. Mbenangi dan Mecahi ialah membuat garis hiasan pada bagian motif sesuai desain. Sehingga bentuk ukiranmotif akan tampak lebih mecahi dapat menggunakan 2 jenis pahat bia menggunanakan pahat penguku atau penyilat atau pahat coret. . Gb. 56 Proses mengukir tahap nbenangimecahi Di unduh dari 327 5. Nglemahi ialah menyempurnakan dasaran ukiran menjadi lebih halus, bersih dan rapi. Gb 57. Proses membuat dasaranlemahi Gb 58. Produk ukiran telah selesai dan siap difinishing d. Evaluasi a. Persiapan. Secara garis besar persiapan kerja ukir kayu dapat dimulai dari adanya rancangan pola atau ornamen yang akan diukir diatas permukaan kayu . Kemudian dilanjutkan dengan persiapan bahan kayu itu sendiri, misalnya menggunakan kayu jati, mahoni, mindi, sono keling, pelem, durian, nangka, akasia, dan jenis-jenis kayu dari Kalimantan seperti kruwing, bengkirai, kanfer, meranti, dan lain-lain yang cenderung agak keras dalam pengukiran. Namun demikian dalam kebutuhan perabotan tertentu, kayu-kayu tersebut masih dipergunakan untuk kelengkapan bangunan rumah tinggal yang berukir. Meja, alat ukirpahat ukir, palu kayuganden dan tanggem serta kelengkapan-kelengkapan alat mengukir kayuuntuk perbaikan pahat seperti batu asah, gerinda, sangatlah membantu yang harus tersedia di sekitar tempat kerja kita dalam mengukir kayu. Karena tanpa alat pelengkap seperti ini sistem keja ukir khususnya dalam pemeliharaan alat dan hasil ukiran tidak mencapai ketinggian. Di unduh dari 328 b. Proses Memasuki proses dari ukir kayu adalah tahapan basic yang sangat penting untuk dikonsentrasikan karena tanpa teknik dan daya akal seorang pengukir hasil dan kecepatan tidak terpenuhi. Dimulai dengan menempel polaragam hias pada permukaan kayu, lau tahapan demi tahapan seperti ngerancap atau nggetaki, nggerabahi, matut, mbenangi, dan mecahi serta nglemahi merupakan proses yang wajib dilalui seorang pengukir. Bagi pengukir yang sudah ahli langkah- langkah tersebut bisa dimodifikasi sehingga selangkah lebih cepat dan hasil yang bagus misalnya ketika seorang pengukir masih dalam proses nggerabahimembentuk hiasan secara kasarmereka sudah langsung membentuk secara halus sehingga seorang pengukir telah melalui tahapan matutyaitu membentuk secara halus. Itu semua tinggal kreasi seseorang untuk memakai daya dan kekuatan kreasinya menuju hasil yang diinginkan sesuai target. Langkah tersebut di atas tidaklah salah dan juga tidak dianggap benar, bila langkah tersebut didemonstrasikan untuk mengajar tentang teknjk mengukir kayu. Bagi pemula sebaiknya mengikuti langkah- langkah atau tahapan-tahapan yang telah dipedomankan oleh para ahli pendahulu. Biasanya proses pengukiran suatu hiasan kayu baik itu diterapkan di dalam mebel ataupun hiasan pasif diakhiri dengan seorang pengukir mengamplasnya sehingga nampak lebih halus. Ada juga hal lain yang muncul ketika seorang pengukir hiasan kaligrafi huruf arab, sentuhan akhir pahat ukir dibiarkan begitu saja tanpa ada olesan krtas anplas. Ini bertujuan agar originalitas pahatan atau pengukiran ditonjolkan karena kekuatan teknik dan ketajaman alat ukir yang dipakai, sehingga memperoleh respek tersendiri oleh konsumen atau pemakai. Tetapi ketika memasuki tahap finishing dengan lapisan politur, semua permukaan ukiran kayu harus melewati proses penghalusan permukaan dengan kertas amplas atau lebih dikenal dengan nama proses sanding. Selanjutnya ukiran yang sudah diamplas memasuki proses palapisan tahap akhirfinishing yaitu bisa dengan politur serlak, politur melamin, cat sungging, warna antik dan pelapisan-pelapisan yang lain sesuai kebutuhan pemakai. Ada pula yang natural begitu saja tanpa pelapisan sehingga dengan berjalannya waktu permukaan ukiran akan berubah dengan sendirinya dan memberikan nuansa yang alami yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang menerpanya. Di unduh dari 329 c. Hasil Seperti telah disinggung di atas bahwa hasil ukiran kayu sangat dipengaruhi oleh seorang pengukirnya. Apabila seorang pengukir yang masih pemula biasanya terlihat dari ketidakrapian di bagian-bagian yang gukup rumit misalnya di sudut lemahan di dasar ukiiran, di bagian benangan dan cawenan serta ketepatan bentuk cekung dan cembungnya. Jadi hasil ukiran kayu yang dapat kita lihat sekaligus kita bisa memprediksi keahlian seorang pengukirnya. Ketajaman garis, dan kelurusan kedalaman suatu permukaan akan terasa bila kita telah melihat tanpa adanya goresan-goresan kasar. Seorang pengukir yang sudah dalam kategori ahliexpert segala bentuk, keluwesan dan kebersihan permukaan lemahan menjadi ukuran keberhasilan dalam pengukiran kayu karena kadang-kadang terjadi pengukiran bentuk ornamen atau ragam hiasnya bagus tetapi dalam pelaksanaan lemahan atau dasaran ukiran tidak bersih. Ini termasuk hasil ukiran yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan ukiran kayu yang baik dan bermutu tinggi memang diperlukan kekuatan penguasaan teknik ukir dan ketajaman alat setiap saat. Penguasaan teknik tersebut meliputi teknik pengerjaan yang berhubungan dengan ketepatanketajaman bentuk dan kecepatan penyelesaian. Sedangkan ketajaman alat meliputi penguasaan perbaikanpemeliharaan alatmaintenance. Apabila seorang pengukir kayu tidak memperhatikan hal yang terakhir ini, besar kemungkinan yang muncul adalah kejenuhan dalam pengerjaan, karena pahat tidak tajam dan banyak yang rusak. Hal ini bisa menimbulkan sistem pengerjaan yang berulang-ulang dan hasil kurang maksimal yang lebih parah lagi secara psikis seorang pengukir menjadi ceoat lelahlosses power E. Prototyping Ketika sebuah produk dirancang kemudian akan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produk tersebut tidak serta merta langsung dibuat secara massal atau ditawarkan kepada konsumen, tetapi produk tersebut harus melalui serangkaian uji agar dapat diketahui kelebihan atau kekurangannya. Dalam suatu proses pengujian, suatu produk akan diuji apakah semua kebutuhan yang diharapkan dari produk tersebut dapat dipenuhi atau tidak. Proses ini diharapkan akan mengurangi kesalahan-kesalahan yang fatal dalam proses perancangan dengan perbaikan yang dilakukan jika dirasa perlu. Semakin hulu perbaikan dilakukan semakin murah biaya yang dikeluarkan, karena proses yang dilakukan masih relatif kecil terutama di tahap perencanaan konseptual. Jika perbaikan dilakukan pada Di unduh dari 330 tahap setelah produk diproduksi, maka biaya perbaikan akan besar karena perbaikan dilakukan terhadap produk yang telah dibuat. Sehingga dalam kasus produk telah dipasarkan, maka perusahaan mengalami kerugian yang besar karena harus menaruik produk yang ada untuk diperbaiki di samping social cost yang mesti diterima berupa menurunnya kepercayaan pada perusahaan. Definisi dan Spektrum Pengembangan Prototype Prototype didefinisikan sebagai suatu tiruan dari produk berhubungan dengan satu atau lebih dimensi kepentingan Ulrich Eppinger, 1995. Dimensi kepentingan tersebut meliputi fungsi, penampilan, manfaat dan keamanan produk jika telah digunakan oleh konsumen. Menurut National Research Council Shunk 1992, ada 4 definisi prototyping yaitu 1. Pembuktian konsep model eksperimen awal yang dikembangkan untuk memperlihatkan dan menguji produk atau konsep feature baru. 2. Pembuktian produk bentuk eksak desain dibuat untuk menguji fungsionalitas produk. 3. Pembuktian kemampu-produksian prototype dibuat untuk menguji integrasi baik rancangan maupun spesifikasi dengan kemampuan proses manufaktur untuk kelayakan produksi masal. 4. Pembuktian produksi produk jadi digunakan untuk memperkenalkan dan memperbaiki teknik produksi baru untuk menjamin material terpilih dan untuk mengidentifikasi bottleneck produksi. Prototype yang baik adalah prototype yang memenuhi tujuan pembuatan prototype tersebut. Ada beberapa tipe prototype yang dapat dibuat dengan segala keunggulan dan kelemahannya, sehingga untuk memenuhi tujuan pembuatan prototype tersebut harus terlebih dahulu diketahui klasifikasi dari prototype. Prototype dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu berdasarkan alamsifatnya dan berdasarkan cakupannya. a. Berdasarkan alamsifatnya Berdasarkan alamsifatnya prototype dapat dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu - Prototype fisik merupakan obyek yang tangible yang dapat dilihat dan dipegang. Prototype seperti ini sering ditampilkan langsung kegunaannya di depan konsumen Di unduh dari 331 agar konsumen menjadi lebih tertarik setelah melihat prototype asli tersebut. - Prototype analitik merupakan prototype yang bersifat nontangible seperti model matematika, simulasi, 3D video image dan lain-lain. Amat jarang prototype produk ditampilkan seperti prototype analitik ini. Bagi konsumen penjelasan mengenai uraian matematik tidak lebih baik jika produk langsung ditampilkan dalam bentuk fisik yang sebenarnya. b. Berdasarkan pandangannya cakupan Berdasarkan pandangannya prototype terbagi atas dua yaitu - Prototype terfokus menggambarkan hanya sebagian dari produk, untuk memenuhi kepentingan tertentu. - Prototype komprehensif menggambarkan seluruh bagian produk, meliputi seluruh fungsi dan feature. Dalam perkembangan perancangan produk kontemporer, Otto Wood 2001 ada enam kelompok prototype yang sering dilakukan yaitu 1. Prototype pembuktian konsep, digunakan untuk menjawab kelayakan produk. Fokus pembahasan dalam prototype ini adalah komponen atau subsistem. Kegiatan ini dilakukan setelah pengembangan konsep atau dalam tahapan pemilihan konsep. 2. Prototype rancangan industri, digunakan untuk memperlihatkan tampilan dan kesan dari produk. Biasanya prototype ini menggunakan bahan sederhana seperti foam sehingga dapat digunakan untuk memperlihatkan beberapa variasi dengan proses pembuatan prototype yang cepat. 3. Prototype rancangan percobaan, fokus prototype ini adalah untuk memodelkan suatu subsistem dari suatu produk dalam rangka mencapai target performansi yang ditetapkan. 4. Alpha prototype prototype yang dibuat untuk melihat komponen dari produk yang diharapkan. Komponen memiliki bentuk geometri dan material yang identik dengan produk yang akan diproduksi, tetapi prototype ini dibuat tidak dengan proses yang sesungguhnya. Prototype ini merupakan sistem konstruksi pertama dari subsistem yang secara individual telah dibuktikan performansinya dalam prototype sebelumnya. Tujuan dari alpha prototype ini adalah untuk melihat apakah produk dapat bekerja seperti yang diharapkan Di unduh dari 332 5. Betha prototype prototype yang dibuat sesuai dengan proses sesungguhnya, tetapi mungkin tidak dirakit dengan proses perakitan sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk melihat performance dan reliability dalam rangka untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk produk akhir. 6. Prototype preproduksi adalah percobaan produksi untuk kapasitas terbatas. Proses Pembuatan Prototipe a. Memola gambar ukiran pada papan Letakkan gambar dan rekatkan dengan lem kertas pada permukaan papan sesuai dengan desain. Gb 59. Pola ukiran Gb 60. Mengoles lem Gb 61. Proses menempelkan pola ukiran b. Proses Pembuatan Prototipe ukiran Gb 61. Proses nggetaki Di unduh dari 333 Gb 62. Proses membuat dasaran Gb 63. Proses membuat Cekungan pada bagian daun Gb 64 Proses menghaluskan Gb 65. Prototipe ukiran talah selesai c. Kemasan Produk Ukiran Pada dasarnya kemasan produk ukiran tidaklah berbeda dengan kemasan kemasan produk mebel yang lain, seperti misalnya mebel mebel yang terbuat dari plastik, besi dan yang lain. Untuk produk ukiran kemasan mengarah pada pengamananproteksi pada bagian itu bentuk bentuk yang cenderung mudah patah atau Grimpil bhs Jawa itu tidak rusak . Bahan dan Alat Biasanya bahan pembungkus mebel adalah karduskertas karton single face dan double face yang sudah banyak dijual dipasaran. Bahan pembungkus lain yang sering digunakan adalah Foamsheet. Adapun perlengkapan lain yang dibutuhkan adalah isolasi besar, tali rafia besar dan cutter sebagai alat potong. Kertas karton pembungkus di pasaran tersedia dalam bentuk gulungan dan dijualsecara kiloan, begitu juga foamsheet. Foamsheet dipakai untuk pembungkus bagian dalam yang langsung menempel pada permukaan ukiran. Di unduh dari 334 Pelapisan Akhir Sebelum Dikemas. Sebelum produk ukiran dikemas, ada tahapan penanganan produk khususnya untuk memperhalus adalah pemolesan akhir yaitu melapiskan waxmalam pasta atau biasa disebut adalah produk ukiran dapat secara maksimal terlindungi dari klengketan kertas pembungkus. Selain itu produk ukiran akan terisolir dari debu dan kotoran yang kemungkinan bisa menempel. Caranya adalah malam pastawax yang tersedia kita oleskan dengan kuas atau dengan kain perca ke permukaan produk ukiran, kemudian kita lap bersih sehingga ketebalan yang merata, agar tidak terjadi penjamuran ketika ada kelembaban. Setelah itu produk ukiran dibungkus dengan foamsheet lembaran busa tipis dan lentur dengan bantuan isolasi masking tape. Pengemasan. Pengemasan bisa dimulai ketika produk ukiran sudah melalui tahapan sbb Sudah difinishing- pelapisan wax- pembungkusan dengan foamsheet pembungkusan dengan kertas karton single facedouble face dan terakhir dimasukkan dalam box kayu atau triplek dengan kerangka. Di unduh dari 335 BAB IV D. TEKNIK KERJA RAUT Teknik kerja raut merupakan salah satu kompetensi yang unik meskupun apabila dilihat hasil karyanya akan mirip dengan hasil karya dengan teknik ukir. Perbedaan yang khas pada proses kerja raut adalah penggunaan alat yang dipakai yaitu dengan menggunakan alat pisau raut , sedangkan Teknik Kerja Ukir dengan pahat ukir. Obyek yang dapat dibuat dengan teknik kerja raut adalah bentuk-bentuk yang ukurannyan relative kecil, Karena pada proses pembuatan bahan dapat digenggam dipegang dengan tangan. Sehingga hal tersebut akan berpengaruh pada kemampuan maksuimal pada tingkat kesulitan proses karja raut. Contoh-contoh produk yang dibuat dengan teknik kerja raut misalnya komponen perkakas tangkai pisau , kalau di Aceh tangkai rencong, di Jawa tangkai dan sarung keris, di Kalimantan tangkai Mandau, di Sulawesi tangkai dan sarung Badik dan banyak lagi contoh – contoh lainnya atau souvenir cindera mata berupa patung-patung kecil yang imajinasinyabisa dari flora fauna dapat juga bentuk-bentuk lain misalnyaberupa cepuk perhiasan dengan berbagai macam bentuk dan kreasi yang sangat beragamdisetiap etnis dari seluruh penjuru nusantaradengan filosofisyang disesuaikan dengan keperluan adapt tradisi setempat, meskipun ada jugakarya raut yang dibuatdengan bentuk-bentuk lain yang kreatif dan trend pasar Untuk menguasai teknik raut kayu sepintas seperti mudah dilakukan akan tetapi apabila dipraktekkan akan menemui beberapa problem yang berkaitan dengan penguasaan memainkan posisi pisau pada saat meraut, membaca serat kayu agar dapat diraut dengan hasil yang baik, memahami anatomi produk yang akan dibuat dan ketrampilan menajamkan pisau raut agar penggunaan pisau raut pada saat dipakai meraut produk yang dibuat nyaman dimainkan karena tajam. Beberapa hal tadi diatas merupakan masalah yang harus dicoba, dipraktekkan dan dikuasai pada latihan dasar meraut, agar dapat beberapa keteknikan dasar pada proses kerja raut. Untuk obyek latihan dapat dibuat produk yang masih sederhana dengan fantasi florafauna, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan atau binatang yang dibentuk sederhanatidak rumit anatominya sebagai tuntunan melatih ketrampilan dasar melaksanakan kerja raut, misalnya unsur 1. Bentuk cembung 2. Bentuk cekung Di unduh dari 336 3. Bentuk bulat 4. Bentuk lonjong dan lain-lain. Tujuan Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan dapat Menjelaskan teknik dasar kerja raut Menjelaskan jenis pisau raut dan fungsi pisau raut Melaksanakan perawatanmenajamkan pisau raut Menggunakan pisau raut sesuai fungsinya Membuat bentuk sederhana berupa binatang Burung, Kucing, Ikan, dsb. Alat dan Bahan A. Alat Pisau raut Batu asah dan air Sekroll B. Bahan Kayu lunak pulai, damar, sengon Ukuran panjang cm Ukuran lebar cm Ukuran tebal cm Ampelas kayu No. 150180 sedang No. 240280 halus Pisau Raut Pisau raut dibuat dari besi baja dengan tangkai dibuat dari kayu. Cara dengan cara didorong, tidak dipukul seperti pahat ukir Pisau raut yang digunakan pengrajin topeng dan patung-patung cinderamata di berbagai daerah di Indonesia bermacam – macam topeng di Jawa menggunakan pisau raut yang bertangkai pendek, sedangkan pengrajin di Kalimantan menggunakan tangkai panjang, Karena teknik menggunakan pisau dengan cara, tangkai dijepit pada ketiak lengan. Bentuk mata pisau yang ada di Indonesia tidak terlalu banyak terutama untuk mata pisau utama, kecuali pisau tambahan untuk membuat kerokan topeng. Pisauraut ini matanya dibuat lengkung sesuai dengan keperluan . Pisau ini sangat berguna untuk membuat kerokan bagian cekung topeng yang tidak terjangkau bila digunakan pisau raut bentukm standar lurus. Selain digunakan untuk maraut benda tiga dimensi patung cinderamata pisau raut dapat juga dipergunakan untuk membuat ukiran cukilan kayu lunak bermotif geometris yang hasilnya hanya torehan cukilan dangkal, seperti jenis ukiran geometris yang khas yang dibuatoleh pengrajin dari Di unduh dari 337 Toraja, Sulawesi dan ukiran hiasan pada tangkai mandau senjata khas Kalimantan. Pisau raut pada intinya digunakan untuk membuat karya yang kecil- kecil atau banda kerja yang berupa tiga dimensi patung – patung maupun ukiran datar misalnya pada hiasan kotak perhiasan yang relatif kecil. Gambar di bawah ini merupakan jenus-jenis pisau raut dan bagian- bagiannya Di unduh dari 338 Pisau Raut Perawatan Alat Raut Perawatan alat raut pisau raut Pada dasarnya hampir sama perawatan dengan alat ukir pahat ukir, hanya alangkah baiknya untik pisau raut ini, apabila setiap satu poisau dibuatkan sarung dari kulit kain yang tebal untuk menjaga mata pisau dari benturan benda keras dan keamanan dalam membawa. Di unduh dari 339 C. Langkah Kerja Persiapan Siapkan bahan, alat dan tempat kerja Anda Tempelkan pola gambar kerja pada bahan yang telah disiapkan, kemudian disekroll sesuai pola. Cermati bentuk yang akan diraut sesuai pola dan prototype yang disediakan instrukturpengajar. Proses pengerjaan Rautlah bentuk sederhana dengan hati-hati agar bentuk yang diinginkan tercapai sesuai dengan prototype. Apabila bentuk global sudah tercapai dilanjutkan dengan menghaluskan bentuk dibantu kertas ampelas yang sedang no. Selanjunnya apabila akan difinishing atau penyelesaiannya akhir dihaluskan lagi dengan kertas ampelas yang halus no. 24028 D. Gambar Kerja Meraut Dengan Pisau Raut Di unduh dari 340 E. Contoh Produk Yang di buat dengan teknik raut misalnya Cipuk Dengan Imajinasi Kepik 1 Cepuk Dengan Imajinasi Kepik 2 Tempat Cincin Imajinasi Kuda Tempat Pulpen Imajinasi Cheeta Di unduh dari 341 Tempat Tysu Gengan Imajinasi Angs Hiasan Imajinasi Cicak Tempat HP Imajinasi Tanduk Kerbau Patung Kucing Ekor Pulpen Pulpen Imajinasi Flora Dan Fauna Penindih Kertas Dengan Imajinasi Burung Di unduh dari 342 Tempat Pulpen Imajinasi Kaktus Patung Gajah Untuk Penindih Kertas Hiasan Ikan Hiasan Kura - kura Di unduh dari 343 Hiasan Arwana 1 Hiasan Arwana 2 Tempat Perhiasan Dengan Imajinasi Topeng Di unduh dari 344 Tempat Permen Dengan Hiasan Fantasi Katak Di Atas Teratai F. Keselamatan kerja Setelah Anda bekerja, perhatikanlah hal-hal berikut Pakailah pakaian kerja Yakinkan bahwa tempat kerja anda telah bersih dan aman untuk bekerja Yakinkan bahwa pisau raut yang akan Anda gunakan dalam keadaan tajam. Pakailah masker pada saat melaksanakan kerja sekrollmembuat bentuk global. Hindari jurus memainkan pisau raut yang membahayakan anggota badan. Di unduh dari 345 BAB IV E. TEKNIK KERJA SEKROL shaZWmM.